‹•.•›PM-43‹•.•›

32.9K 4.1K 265
                                    

Met baca, Jeje bakalan mulai rajin up saat Preman Manja tamat beberapa chapter lagi😾

VOTE-VOTE-VOTE!!

KOMEN-KOMEN-KOMEN!!
.
.

GITA berlari cepat tak memperdulikan teriakan Diara yang memperingatinya soal kehamilan.

Gita panik, Jeje mengatakan padanya kalau Doni tertembak dan masuk rumah sakit. Bagaimana jika Doni mati? Gita gamau jadi janda!!.

Saat Gita sampai, semua menangis terisak, Jeje menunduk dalam.

"Dimana Doni!?" serunya khawatir.

Jeje, Arsa, Xeno dan Vino menunjuk kearah pintu kamar inap Doni, keadaan ini seakan pernah terjadi, saat Doni ditemukan berusaha bunuh diri di gudang sekolah.

Bedanya, dulu Adi masih ada sementara sekarang dia sudah tidak ada.

Oke, gausah diingat lagi.

Gita dengan cepat masuk ke dalam kamar inap Doni, sudah ada Dokter dan suster yang berdiri disamping ranjang Doni.

Mata Gita berkaca-kaca, Doni nya sudah ditutupi selimut sekujur tubuh, Gita sampai lemas dan tak sanggup menopang berat badannya lagi.

Dia jatuh tepat disebelah ranjang Doni, tangannya menahan pinggiran besi ranjang. "Don..hiks..kamu pergi ninggalin aku!?." jerit Gita tak terima.

Wanita itu berdiri dan mengguncang bahu Doni kuat, menjerit histeris berusaha membangunkan Doni.

"DONI!! DONI BANGUN!!..hiks..DONI JANGAN TINGGALIN AKU!!..HUAAAAAA DONII!!" histerinya memililukan.

Dokter dan Suster menunduk dalam, mereka turut berduka atas apa yang terjadi. "Maaf Nona-"

"DIAM!! SUAMIKU BELUM MATI!! DIA MASIH HIDUP! DONI BANGUN! KAMU TEGA NINGGALIN AKU DISAAT AKU LAGI HAMIL!?..hiks..DONI!!."

Gita hancur, perasaan buruknya menjadi kenyataan. Doni benar-benar pergi dari hidupnya.

"Don..hiks..DONI BANGUN!!..hiks..BANGUN DONI BANGUN!!" bagaimana Gita hidup setelah kematian Doni? Gita tak sanggup membayangkannya.

"Peluru mengenai ginjal pasien yang hanya tinggal 1, itu merenggut nyawanya seketika." ujar Dokter itu menyesal.

Gita menggeleng kuat. "AMBIL GINJAL SAYA DOK! AMBIL!!..hiks..YANG PENTING SUAMI SAYA HIDUP LAGI DOKTEEERR!..hiks..DONI BANGUN HUAAAAAAAAAAA!"

Tak ada pergerakan sama sekali, suaminya benar-benar pergi meninggalkannya bersama bayi yang bahkan belum terbentuk sempurna.

"Kak..Gita.." Gita memeluk Jeje erat dan meraung dipelukannya.

"DONI PERGIII!!!..hiks..DIA PERGI NINGGALIN AKU JE!! BANGUNIN DONI JE BANGUNIN DIA!!..hiks..AKU GAMAU KEHILANGAN DONI!!." raungnya kuat.

Jeje menangis mendengar betapa rapuhnya Gita saat ini, perlahan dia mengelus punggung Gita guna menenangkannya.

"Kak..hiks..Doni udah gak ada kak..hiks..dia udah pergi..hiks..dia nyusul Adi kak.." lirih Vino bergetar.

Dia menahan sesak dihatinya, baru 4 hari yang lalu Adi pergi, sekarang Doni yang pergi. Itu pukulan telak bagi mereka semua.

"DONIII!!...hiks..BANGUN ATAU AKU BUNUH DIRI!!..hiks..BANGUN DONI!!."

Percuma, mau sekeras apapun Gita berteriak, Doni yang sudah terbujur kaku tak akan terbangun lagi.

Sakit, hati Gita sakit.

"Arghh..hiks.." Gita menunduk, memandang kakinya yang terasa dialiri sesuatu.

Semua mengikuti arah pandang Gita, mereka melotot tak percaya. "Kak Gita berdarah!" seru Diara panik.

Jeje langsung menggendong Gita dan membawanya keluar, Gita masih memandang tubuh kaku Doni dengan tatapan pilu.

"Hiks..bangun Doni..hiks.." isaknya sebelum kegelapan dan rasa sakit dikepalanya menyergap.

Tolong...katakan pada Gita kalau dia sedang bermimpi..tolong..

Gita tak mau terbangun jika ini nyata, Gita lebih baik ikut mati daripada hidup tanpa adanya Doni disekitarnya.

Sakit, lebih sakit daripada disengat tawon.

Ini semua gara-gara Erdo tai babi!! Anjing tuh manusia setan!!

Astagfirullah Ya Allah..

BABI KAU ERDO!!






























Bersambung😾

Happy End👉

Sad End👉

Bittersweet End👉

Preman Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang