‹•.•›PM-26‹•.•›

39.6K 5.1K 386
                                    

Alasan aku masukin kehororan di cerita ini, biar relate sama kehidupan nyata, ingat loh kita ini hidup berdampingan sama Makhluk ghaib.

Gak mau melulu tentang cinta, harus ada sedikit bumbu horornya biar seru haha, bagi yang gak tertarik bisa stop aja kok, gak papa💕

Met baca, jan lupa vote dan komen yaaaaa😾
.
.

XENO masih pucat, mereka turun dan saat ini sedang duduk di Posko, mendengar kabar dan melihat berita yang ada.

Ternyata Kinara adalah Pendaki Asal Medan yang dikabarkan hilang beberapa minggu lalu.

Dia memang sering menampakan diri untuk meminta bantuan, tapi baru kali ini tubuhnya ditemukan.

"Terima kasih ya Nak, ibuk seneng akhirnya mayat anak ibuk ketemu. Setidaknya dia bisa dikuburkan dengan layak." ujar Ibu nya Kinara.

Mereka mengangguk kecuali Xeno, dia masih shock sekaligus sakit hati.

"Xeno, mobil sewa kita udah sampe, kita mau balik ke penginapan terus pergi jalan-jalan lagi." ajak Gita pelan-pelan, Xeno masih shock soalnya.

Xeno diam, dia menunduk dalam.

"Kak..." lirihnya pilu seraya mendongak menatap Gita, matanya berkaca-kaca.

Gita, sebagai yang paling dewasa hanya mampu mengelus rambut Xeno lembut. "Kenapa Xeno?." tanya nya halus.

Xeno menangis, dia mengeluarkan rasa sedih dihatinya atas apa yang terjadi barusan, apakah ini yang benar disebut di Ghosting?.

Rasanya sangat sakit.

Gita melirik Doni, seakan meminta izin apakah dia boleh memeluk Xeno atau tidak. Mau tak mau Doni mengangguk, tak apalah guna menenangkan temannya.

Perlahan, Gita memeluk Xeno dan mengelus punggungnya. "Dia bukan jodoh kamu Xeno, udah ya jangan nangis. Nanti kirimkan doa untuknya, supaya dia tenang." bujuk Gita.

Xeno sesenggukan dibahu Gita, sesaat memang tapi rasanya sangat sakit.

"Hiks..huhuuuu..hiks..kak..hiks..kaki Xeno sakit..hiks..." isaknya sesenggukan sembari memeluk Gita.

Doni melotot kesal, dia hampir marah tapi gajadi karena Jeje menenangkannya. "Untuk ini doang, gak papa Don." ujarnya.

Helaan napas kasar Doni berikan.

"Minta gendong Vino aja sana!" seru Doni kesal.

"Doni-"

"M-maaf Don..hiks..gue cuma ngerasa pelukan Kak Gita mirip sama pelukan kakak gue..hiks..gue kangen kakak gue..hiks..dia juga tewas di Gunung..hiks..sampai sekarang mayatnya gak ketemu..hiks..huaaaa.."

Duh, harus ngebuka luka lama lagi, mereka tau kalau saudara satu-satunya yang Xeno punya udah gak ada.

Kakak Xeno itu laki-laki, usianya 21 tahun saat dia hilang di Gunung 3 tahun lalu, sampai sekarang mayatnya gak ditemukan.

Doni jadinya merasa bersalah, akhirnya dia mengalah saja.

"Yaudalah, gak papa." ujarnya pelan.

Gita mengangguk, dia mengarahkan dua kaki Xeno ke pinggangnya, lalu menggendong tubuh Xeno perlahan.

"Nanti kaki kamu dipijit dulu ya." ujar Gita.

Xeno mengangguk, dia menyamankan diri diceruk leher Gita.

Dia kembali teringat akan kakaknya yang hilang, tak tau dimana sampai sekarang.

Kasusnya mirip Kinara, tapi gadis itu beruntung bisa ditemukan mayatnya dan bisa dimakamkan.

Sementara kakaknya, sampai sekarang tak ditemukan sama sekali.

Tim Sar sudah memutuskan jika kakak Xeno yang bernama Zero, sudah meninggal dunia.

Wajar Xeno shock, dia hanya tak menyangka akan mengalami kejadian seperti ini.

Jeje sendiri terhenyak dalam lamunannya, dia baru dapat sekelibat penglihatan di masa depan.

Sekitar 2 bulan lagi.

Jeje akan bertemu gadisnya, karena 2 bulan lagi mereka akan naik ke kelas 12, dan tau apa yang membuat Jeje tambah shock?.

Roh laki-laki yang bersemayam di boneka milik gadisnya, roh yang selalu mengikuti gadisnya, roh jahat yang mengklaim gadisnya sebagai milik roh itu.

Roh yang sangat jahat bagi Jeje, adalah roh milik kakak nya Xeno yang mayatnya tak ditemukan sampai sekarang.

Roh itu tinggal di boneka yang gadisnya temukan saat mendaki ke Gunung Semeru.

Kemungkinan besar, lokasi penemuan boneka itu tak jauh dari mayat Kakaknya Xeno, tapi tak ada yang menemukan.

Jeje tengah menyiapkan mentalnya, dia akan segera berurusan dengan roh milik kakak sahabatnya sendiri.

Apa..Jeje bisa menghadapinya?

2 pilihan, gadisnya atau sahabatnya?

Itu, pilihan yang rumit tapi akhirnya semua akan kembali membaik.

Walau...

Jeje memandang sedih salah satu punggung sahabatnya, dia harus kehilangan 1 sahabat baiknya, selamanya.

Dan Jeje tak bisa menahan kejadian itu, karena itu semua memang sudah kehendak Tuhan.

"Xeno, Arsa, Vino, Adi. Sepulang kita dari sini, lo berempat gue ajarin sholat. Oke?." cetusnya tenang.

Seulas senyum sendu terukir diwajahnya, keempatnya menoleh dan memandang Jeje.

Adi dan Vino merangkulnya erat.

"Okeeyy!." seru Vino semangat.

"Oke Mak Jejeeee." seru Adi happy.

"Gue masih boleh nana ninu sama Diara gak?" ceplos Arsa lugu.

Vino menggeplak kepala Arsa kuat.

"Otak lo gila nana ninu anjir!."

Mereka tertawa bersama, saat ini mereka masih tertawa bersama.

Mereka mau merubah diri, seperti apa yang Gita katakan.

































Bersambung😾

Aku...membayangkan beberapa chapter kedepan memang happy, tapi..hiks..ada beberapa part yang bikin sakit hati😭.

Makasih vote dan komennya hari iniii, hari ini cuma 5 kali aja gapapa kan? Makasih banyak yaaa.

Preman Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang