‹•.•›PM-42‹•.•›

35.1K 4.2K 500
                                    

Met baca, kemungkinan Jeje nanti malam aku up yaaaaa.

INGAT UNTUK VOTE DAN KOMEN OKEY!

Btw soal perjodohan yang Ryn bilang, cowoknya lebih pendek dari Ryn, tapi orangnya kalem, pendiam:), putih, manis.

Dan dia lebih tua dari Ryn hahaha.
.
.

DONI berlutut di kaki Gita dan meminta maaf atas apa yang dia katakan 3 hari lalu, dia benar-benar menyesal.

"Mami maaf..Doni salah..maafin Doni.." lirihnya pilu.

Gita menghela napas panjang, bayinya tak mau Mami nya marah sama Papi, jadi Gita tak bisa marah terlalu lama sama Doni.

Perlahan Gita memeluk Doni erat.

"Jangan ulangi lagi." peringat Gita.

Doni mengangguk, dia dan teman-temannya akan menjalankan rencana mereka hari ini, firasat Doni tak terlalu baik jadi dia ingin memperbaiki hubungannya dengan Gita sebelum pergi.

"Mami, jagain baby ya. Papi sayang sama mami." bisik Doni lembut.

Gita mengangguk, dia pasti menjaga anak mereka, ini titipan dan ujian untuk mereka apakah mereka bisa menjaga titipan ini atau tidak.

Doni menangkup wajah Gita dan mencium bibirnya lembut, dia sangat mencintai istrinya, sampai kapanpun Gita adalah yang terbaik.

"Aku mencintaimu..hiks..aku sangat mencintaimu..sangat..hiks.." dia menangis disela ciuman mereka.

Hatinya sakita membayangkan setelah ini dia tak akan bertemu lagi dengan Gita.

Entah pikiran buruk darimana tapi dia hanya merasa takut.

Umur muda tak menjadi patokan ajal tak menjemput, sudah ada Adi yang jelas pergi walau dia masih berusia 22 tahun.

Rencana ini berbahaya, karena mereka harus berurusan dengan psykopat gila yang sudah membunuh banyak orang.
........................................................................
Ke 4 nya pergi menuju pegunungan, mereka mengajak Xeno untuk bertemu dengan alibi ingin membicarakan hal ini baik-baik.

Dan mereka tau kalau Erdo pasti mengikuti Xeno karena takut semuanya terbongkar.

"Gue gak nyangka, harus berhadapan sama sahabat gue sendiri." gumam Arsa lelah, dia bersandar dikursi mobilnya dan menghela napas panjang.

Kenangan dulu terbayang dipikirannya, saat mereka SMA, bolos bersama, tertawa bersama, membuat keributan bersama.

Sekarang, Adi sudah meninggal, Xeno menjadi penyebabnya.

Terlalu, tiba-tiba.

Vino masih sering menangisi kepergian Adi, karena dia dan Adi yang paling dekat.

Masih sakit hatinya saat tau Adi pergi untuk selamanya.

"Jadi, kita harus membunuh Xeno?." tanya Jeje dengan intonasi dingin dan datarnya.

Doni diam, dia masih fokus mengendarai mobil menuju lokasi, Xeno sudah ada disana dan Erdo juga ada disana.

Hari ini semuanya selesai, mereka akan menyelesaikan semuanya hari ini.

Adi, maaf kalau gue gak bisa nepatin perkataan gue untuk gak benci Xeno, gue benci banget sama dia sekarang. Batin Doni menggeram.

Preman Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang