Special For Adi❤

37.4K 4K 366
                                    

Met Baca❤
.
.

TERIK Matahari siang ini tak menyurutkan semangat Adi untuk berangkat kerja, harusnya sih dia ikut teman-temannya nongkrong.

Tapi Adi punya sift siang hari ini, mau gak mau dia harus kerja. Kalau tidak ya dia gabisa pergi sekolah besok.

Namanya Adi Zavaro, cowok berusia 18 tahun yang mengklaim dirinya sebagai anak haram, karena kenyataan pahit bahwa dia lahir diluar pernikahan.

"Siang Pak." sapa Adi begitu masuk ke tempat bengkel, pemilik bengkel sangat ramah dan baik pada Adi, beliau selalu memberikannya makan siang ataupun makan malam.

Beliau tau kehidupan Adi bagaimana, jadi beliau berusaha untuk memberikan sedikit rezekinya pada Adi.

"Siang Adi, hari ini kayaknya Adi gausah kerja. Soalnya Bapak mau keluar sama keluarga, Adi mau ikut?" tawar Bapak itu.

Adi terdiam, tapi kemudian dia menggeleng pelan dengan seulas senyum sopan diwajah tampannya.

"Gak usah Pak, Adi pulang aja. Lagian cucian di rumah masih harus diberesin. Yaudah Adi pamit ya Pak."

"Eit, tunggu Di. Ini untuk ongkos sekolah kamu sekalian ongkos pulang nanti." Pak Junaed memberikannya uang 200 ribu, sebenarnya Adi enggan menerima, tapi dia juga butuh.

Dengan tangan bergetar, Adi menerima uang tersebut. "Makasih Pak.." lirihnya bergetar.

Pak Juna mengelus rambut hitam Adi pelan. "Jadi anak yang sukses ya Di. Sehat selalu." ujar Pak Junaed lembut.

Adi mengangguk patuh, hari ini dia mendapat Rezeki yang cukup untuk beberapa hari kedepan.

Setelah ini Adi pulang, beresin rumah lalu ngaji di kamar.

Dan yah, rumahnya sangat berantakan, pasti Ayah dan Ibunya kembali bertengkar lagi.

Helaan napas Adi berikan, dia tersenyum guna menghilangkan lelah dihatinya. Dia mulai membersihkan rumah dengan semangat.

Mencuci 2 ember penuh pakaian kotor, mencuci setumpuk piring kotor, menyapu dan mengepel rumah.

Lalu makan pakai nasi dan sisa lauk tadi malam.

....

Adi pernah mengeluh? Sering.

Sebelum bertemu Gita dan mendapat ceramah serta perncerahan hidup, Adi selalu mengeluh betapa tidak adilnya Tuhan padanya.

Setelah diceramahi Gita, Adi malah bersyukur. Dia diberi cobaan artinya Tuhan masih sayang padanya.

Adi, tak pernah berpacaran, dia takut nanti akan seperti orang tuanya yang melakukan hal itu dan hamil di luar nikah.

Adi tak mau nanti anaknya akan bernasib sama sepertinya.

"Je, hapalan gue mau disetor kapan?" saat ini Adi tengah berada di kelas bersama teman-temannya.

Dia punya setoran hapalan Al-Mulk, dia harus menyetor sampai 30 Ayat.

Dan bersyukurnya dia sudah hapal 15 ayat. "Sekarang aja, Vino, Xeno! Hapalan lo berdua mana!?" Jeje ini, teman kesayangan Adi.

Preman Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang