Menuju klimaks akhir..
Vote dan komennya di tunggu, minimal 10 komentar.
Atau ku bikin sad ending.***
"Jadi kamu uda buat keputusan?"
Jemima tersenyum mendengar pertanyaan Tian setelah cukup lama keduanya larut dalam keheninngan. Wanita itu mengangguk pelan menanggapi.
"Aku pikir ini yang terbaik mas. Untuk aku, Rania, dan juga mas Jeff."
"Aku ikut seneng dengernya."
Sahut Tian tersenyum dan menepuk pelan lengan Jemima.
"Jadi kapan kamu bakal bilang sama dia?"
"Nanti. Pas hari ulang tahun Rania. Rencananya aku cuma mau rayain bertiga. Tapi aku khawatir mas."
"Khawatir kenapa?"
"Gimana kalo ternyata mas Jeff gak punya keinginan yang sama?"
"Maksud kamu?"
"Kalo ternyata dia gak mau rujuk?"
"Bukannya kata kamu dia sendiri yang bilang kalo masih sayang?"
Dengan ragu, wanita itu pun kembali mengangguk sembari menggigit bibir bawahnya.
"Kalo gitu gak ada yang perlu dikhawatirin. Aku yakin dia pasti seneng dengan keputusanmu."
"Kenapa mas bisa yakin?"
"Karena kalo aku jadi Jeffry, uda dari dulu aku bakal ngajakin kamu rujuk."
Sahutnya membuat Jemima kembali terdiam. Apa yang di utarakan pria di hadapannya saat ini sangat masuk akal. Ia masih mencintai Jeffry, begitu juga sebaliknya. Jadi bukankah kembali adalah solusinya? Wanita itu pun tersenyum dan mengangguk penuh keyakinan.
"Makasih mas. Berkat kamu aku jadi lebih percaya diri."
Tian tersenyum dan mengacungkan kedua ibu jarinya.
-
Sejak pagi Jemima sudah cukup disibukkan dengan pekerjaan rumahnya. Mulai dari membereskan mainan Rania yang tergeletak di beragam tempat, menyapu lantai rumah dan halaman, mencuci pakaian dan piring, serta menyirami tanaman miliknya. Dan kini, setelah pekerjaan-pekerjaan inti itu telah usai, ia sibuk berjibaku dengan berbagai peralatan memasaknya.
Dengan sangat telaten wanita itu menyelesaikan satu per satu menu masakannya yang akan ia hidangkan untuk menjamu mantan suaminya yang akan datang nanti malam untuk merayakan ulang tahun ketiga puterinya.
Sementara sang tokoh utama dalam acara hari ini sudah duduk anteng di depan layar televisi. Menonton acara kartun favoritenya dengan cemilan yang telah Jemima siapkan sebelumnya. Sesekali wanita itu mencuri pandang pada Rania yang terkadang tertawa karena entah apa yang lucu dari tayangan kartun tiga beruang beda jenis yang memiliki kepribadian berbeda tersebut. Yang pasti hanya Rania yang mengerti.
Sementara sang anak di buat asyik dengan tontonannya, Jemima telah selesai dengan beragam masakan miliknya. Hanya menyisakan tart sebagai menu pemanis yang akan ia buat. Diliriknya jam yang sudah menunjukkan pukul satu siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Tentang Memaafkan [END]
Fanfiction{FANFICTION} Dulu bagi Jemima, seorang Jeffry Alvaro adalah pria paling bertanggung jawab yang ia junjung tinggi. Pria itu adalah sebaik-baiknya tulang punggung yang tuhan takdirkan untuknya. Begitu pula bagi Jeff. Wanita yang biasa ia panggil Jeje...