Love story | END

33. resign

"Ada kecelakaan pesawat!"

Deg!

Raka langsung berdiri dan menatap kenzo serius, jantungnya berdegup sangat cepat, ia takut itu pesawat yang di tumpangi kanya.

Karna kanya belum juga menghubunginya sama sekali. Jangan sampai kejadian beberapa tahun yang lalu terulang kembali.

"Pesawat apa?" Tanya raka dengan nafas memburu, ia mencengkram kerah kemeja kenzo

"Ka, lo tenang dulu" Ucap rico

"Pfffttt... Hahaha"

Raka dan rico kompak menoleh pada kenzo yang malah tertawa

"Kenapa lo?" Tanya rico

"Anjir, gue cuma bercanda. Serius amat lo pada"

Bughh

Raka memukul dan menendang kenzo, emosinya langsung naik mendengar ucapan kenzo yang ternyata adalah sebuah candaan, tetapi ia merasa sedikit lega

"Bangsat!" Umpat raka

"E-eh ampun ampun. Gue kan c-cuma bercanda ka" Tahan kenzo saat raka hendak memukulnya lagi

"Lo pikir itu lucu, hah?"

"Goblok lo, zo"

"S-sorry, gue kan gak bilang pesawat yang di tumpangin kanya" Ucap kenzo mencoba membela dirinya

"Sama aja tolol" Sentak raka

"I-iya sorry"

Tuk

Rico melempar sebuah pulpen tepat di kepala kenzo, "dateng dateng bikin rusuh lo"

"Hehe, damai dong ka" Ucap kenzo sambil cengengesan membuat raka makin kesal

Raka mendecih kemudian kembali duduk di kursinya "gue potong gaji lo. Lima puluh persen"

"E-eh j-jangan dong ka. Gue mau makan apa kalau lo potong tuh gaji"

"Keluarga lo gak semiskin itu bangsat"

"Kita temen ka. Harus akurbiar hidup damai sentosa, betulkan bapak rico?"

"Ngga" Kenzo berdecak

"Ck, bener bener ya lo berdua"

Raka mengambil ponselnya dan membuka roomchatnya dengan kanya, tapi gadis itu masih belum menghubunginya dari tadi, seharusnya sudah dari satu jam yang lalu kanya sampai di kanada

Anda:
Kanya, udah nyampe di kanada kan?
Harusnya kamu udah nyampe dari tadi kan?
Telfon aku!

Ia menghembuskan nafas berat. Lalu kembali menyimpan ponselnya di atas meja

"Mau ngapaiin lo kesini?" Tanya raka menatap kenzo

"Si daniel ngajak makan siang bareng"

"Nah, kebetulan nih anak juga ada disini" Ucap kenzo