44. suasana yang berubah

685 80 1
                                    

Kanya duduk dibalkon sambil memeluk lututnya sendiri, tubuhnya meremang saat angin malam menembus kulitnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kanya duduk dibalkon sambil memeluk lututnya sendiri, tubuhnya meremang saat angin malam menembus kulitnya

Rumahnya kembali seperti dulu, sunyi. Walaupun banyak orang, bahkan adava yang tadinya sering berlarian keseluruh sudut rumah kini menjadi lebih pendiam

Kanya mendongakkan pandangannya menatap langit gelap yang dihiasi oleh bintang

"Gak pernah terfikir papah akan menjadi salah satu dari bintang yang sering feli liat"

"Bahkan feli baru ngelakuiin sedikit dari banyaknya hal yang papah korbanin buat feli"

"Papah selalu kena masalah gara gara feli"

Isakkan kecil keluar dari bibir ranum itu, kanya menunduk membuat air matanya menetes kebawah

"Pah... Maaf..."

"Felicia..." Yang dipanggil langsung menaikkan pandangannya, menghapus jejak air mata dipipinya

"Ngapaiin lo disini?" Ketus kanya mendapati arya yang berdiri dihadapannya

Arya langsung memeluk kanya "maaf, maafin gue..."

"Gue nyalahin lo untuk semuanya, padahal gue juga salah disini, gue dan lo sama sama lengah"

"Maafin gue karna gue gak mikirin perasaan lo, gue kekanakan dalam situasi kaya gini. Gue kakak lo yang harusnya ikut nenangin lo bukan malah nyalahin lo"

"Ck, emang lo gak pantes jadi kakak, untung gue masih ngehargaiin lo" Arya tersenyum kecil, ia mengusap mata kanya lalu duduk disamping adiknya

"Lo udah maafin gue?"

"Hm"

"Hp lo"

"Kenapa?"

"Liat tuh hp lo, raka nelfonin terus dari tadi" Ucap arya melihat ponsel kanya yang ada diatas meja, sepertinya kanya mengatur ponselnya di mode hening, jadi tidak terdengar suara dering telfon

Kanya hanya membalikkan ponselnya tanpa menjawab panggilan dari raka

"Biarin aja, gue lagi males"

"Gimana mamah sandra?"

"Mamah udah tidur sama adava" Jawab arya

Keadaan kembali hening, mereka larut dengan lamunan masing masing. Sampai akhirnya arya melirik ponsel kanya lagi, kemudian mengambilnya, masih sama kontak raka terpampang jelas dilayar ponsel kanya

Arya menyentuh bahu kanya, "Angkat dulu, calon suami lo ribet" Ucap arya sambil beranjak pergi

"Lo yang ribet" Desis kanya, ia mengusap wajahnya, menghela nafas panjang

Kemudian mengangkat panggilan dari raka

"Ra--"

"Kanya! Baru sekarang kamu angkat telfon aku? Dari tadi kemana? Kamu gak liat udah berapa kali aku telfon, sama chat kamu, tapi gak ada yang dibaca atau dibales"

Love story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang