63. pisah

870 86 24
                                    

Raka menambah kecepatan mobilnya saat mobil yang dikendarain kanya terus melaju dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raka menambah kecepatan mobilnya saat mobil yang dikendarain kanya terus melaju dengan cepat

Raka memasang earphone ke telinganya, ia terus berusaha menghubungi kanya

"Sayang jangan kaya gini"

"Kamu salah paham. Aku gak selingkuh"

"Arggg.... Kanya"

Raka sangat khawatir, ia takut terjadi sesuatu pada kanya yang mengendarai mobil dengan kecepatan setinggi itu

Raka tahu, ini jalan menuju rumahnya, raka semakin menambah kecepatan mobilnya. Ia melewati jalur yang bisa dibilang merupakan jalan pintas

Saat sudah diujung jalan, ternyata raka kalah cepat. Mobil kanya telah melaju didepannya

Raka menghentikan mobilnya tepat di depan rumah, ia melihat kanya yang juga masuk kedalam.

"KANYAAA" Panggil raka tak dihiraukan sama sekali oleh kanya

Raka langsung menjegat kanya, ia memeluk tubuh perempuan itu dari depan

Kanya langsung menghapus air matanya, ia berontak dalam pelukan raka

"Lepas!"

"Sayang dengerin aku dulu, please"

"Gue bilang lepas"

Raka menggeleng, tetap memeluk kanya dengan erat. Sedangkan didekat dapur, bi sri dan mang ujang menyaksikan kejadian tersebut hanya bisa diam

"Ada masalah apa ya, non kanya sama den raka?" Gumam pak ujang bertanya

"Gak tau, tapi semoga aja mereka cepet baikan"

"Iya, suasana rumah ini pasti bakalan beda banget kalau mereka berantem"

Raka langsung menggendong kanya ala bridal style, ia langsung masuk ke kamar. Agar kanya tidak bisa pergi lagi, raka mengunci pintunya

"MAU LO APA SIH, HAH?" Tanya kanya emosi

"Dengerin aku dulu. Aku gak selingkuh sama zara, kita cuma berteman. Tadi dia meluk aku, karna keinget sama orang tuanya yang udah meninggal beberapa bulan lal--"

"Terus lo ngebales pelukannya buat nenangin dia?" Potong kanya, nada bicaranya sudah lebih rendah

"Maaf, mungkin cara aku sal--"

"Sejak kapan, ka? Sejak kapan lo kaya gini? Saat lo ngebales pelukannya, lo gak mikirin perasaan gue?"

"Atau lo emang sering pelukan sama dia? Lo punya perasaan lebih sama dia?"

Raka menggeleng keras, ia membantah semuan ucapan kanya. Di hatinya hanya ada kanya, istrinya. Tidak ada yang lain

"Kita cuma teman--"

"TEMAN KAYAK GIMANA YANG LO MAKSUD?" Tanya kanya dengan nada yang kembali ditinggikan

"Teman kayak kamu dan raga"

Love story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang