70. obsesi

1.1K 92 16
                                    

Kanya mendusel dusel wajahnya di dada bidang raka, ia melenguh merasakan sinar matahari yang masuk disela sela jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kanya mendusel dusel wajahnya di dada bidang raka, ia melenguh merasakan sinar matahari yang masuk disela sela jendela

Perlahan ia membuka matanya, kanya mendongak melihat wajah raka. Ia langsung melihat posisi mereka, kenapa jadi seperti ini

"RAKAAA"

"Kanya kanya kenapa?"

Raka yang terkejut karna teriakan kanya langsung membuka matanya, dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna

"Kenapa lo meluk gue?!"

"Kan kamu yang meluk aku" Jawab raka dengan wajah polos

"Bohong banget lo! Guling disini dimana?" Raka menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal

"Gak tau"

"Kan kamu biasanya emang harus meluk sesuatu waktu tidur" Lanjut raka

"Iya makanya gue simpen guling disini, biar gue meluk guling"

"Kenapa harus guling, kan pelukan aku paling nyaman"

"Dih"

"Kanyaaaa pengen tidur lagi" Ucap raka lemas kembali berbaring menaikan selimutnya

"Lo kenapa?"

Raka menggeleng pelan sambil tersenyum "peluk boleh?" Pinta raka bertanya terlebih dahulu

Kanya menyentuh dahi raka, terasa panas. Pasti raka demam lagi

"Lo demam lagi, udah gue bilang, lo itu masih sakit raka! Ngeyel banget sih, jadi tambah sakit kan" Omel kanya menatap raka garang

"Aku gak papa kanyaaa"

Kanya menghiraukan ucapan raka, ia membuka laci nakas dan mengambil termometer

"Buka mulutnya" Ucap kanya dengan nada yang melembut

"Kanya, marah ya? Gara gara aku gak nurut?" Tanya raka membuka mulutnya, kemudian mendiamkan alat itu beberapa saat didalam mulutnya

"Ngga"

Kanya mengambil remote ac- lalu mengurangi suhu ruangan, agar tidak terlalu dingin

Kanya kembali menoleh melihat raka, saat mendengar suara dari alat termometer itu. Ia mengeluarkan termometernya dan melihat hasil suhu tubuh raka

"40°c, lo istirahat aja disini... Gue ambilin sarapan sama obatnya dulu"

"Kanya, pengen sarapan dimeja makan aja"

"Lo masih lemes raka"

"Ngga kanya, aku gak terlalu lemes"

"Hm, terserahlah"

🍃


"Kanya, pengen disuapin"

"Gak, lo makan sendiri aja"

Love story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang