72. sensitif

1.2K 96 1
                                    

"Shttt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Shttt..."

"Kanyaaa"

"Bangun, udah malem" Raka mendusel, diheler kanya agar membuat si empu terbangun

Bukan apa apa, tapi ini sudah malam. Kanya harus makan malam, belum lagi nanti kanya pasti akan susah tidur

"Kanya ayo bangunnn~"

"Ini udah malam~"

"Ayo kita makan malaaam" Ucap raka bernada. Ia semakin gencar mengganggu kanya

"Istrinya rakaaa, ayo bangun"

Kanya yang sudah mulai terbangun langsung terkekeh ia mencubit pinggang raka, membuat pria itu meringis pelan

"Apaan banget sih, ka"

"Akhirnya bangun juga" Ucap raka membalik posisinya menjadi kanya yang berada diatas tubuhnya sambil memeluknya

"Jangan tidur lagi kanyaaa"

"Ngga ih, cuma pejemin mata doang"

"Sama aja, sayang"

"Dih apaan sayang sayang"

"Kan kamu duluan"

Kanya mengangkat kepalanya, menatap raka. Kemudian ia menaikan tangannya menyentuh dahi raka

"Udah, gak terlalu panas badan kamu" Ucap kanya

"Iya lah, kan dipeluk kamu" Kanya memutar bola matanya malas, dengan sengaja raka mendorong punggung kanya ke depan wajahnya

Lalu ia menyelipkan rambut panjang kanya yang menghalangi, menuntun kepalanya agar semakin mendekat, hingga bibir mereka bersentuhan

Lalu ia menyelipkan rambut panjang kanya yang menghalangi, menuntun kepalanya agar semakin mendekat, hingga bibir mereka bersentuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ehm..." Kanya melepaskan pangutan mereka, membuat raka melengkungkan bibirnya ke bawah

"Lagi, kanyaaa"

"Gak!"

"Aaaa, kanya mah"

"Bau ihh"

Kanya mengendus endus tubuh raka, ia langsung beranjak menatap raka kesal. Sedangkan raka hanya menatap kanya bingung

Love story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang