23. dokternya albert family

802 93 0
                                    

Raka mengerjakan pekerjaannya dengan malas, ia sedang tidak mood melakukkan apapun sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raka mengerjakan pekerjaannya dengan malas, ia sedang tidak mood melakukkan apapun sekarang

Raka membuka berkas berkas yang menumpuk di mejanya, bagaimana pun ia harus tetap profesional dalam pekerjaannya

Ia membaca setiap kalimat dengan serius kemudian menandatanganinya

Cklek

Raka sudah dapat menebak siapa yang selalu membuka ruangannya tanpa izin

"Ngapaiin?!" Tanya raka yang melihat kenzo hanya duduk di sofa dengan wajah murungnya

Raka mendengus kesal karna tidak mendapat jawaban dari kenzo

"Budek" Gumam raka kembali mengerjakkan pekerjaannya

"Ka, bantuiin gue dong" Ucap kenzo

"Apaan?!"

"Clara marah sama gue" Ucap kenzo sambil berlaga nangis

"Bagus"

"Anj- serius monyet, bantuiin gue"

"Emangnya kenapa sampe clara marah sama lo?!"

"Ehm, ada lah lo gak usah kepo"

"Terserah"

"Lo mau gak bantuiin gue?!"

"Ngga"

"Ck, bantuiin gue lah, ka. Nanti gue bantuiin lo baikkan sama kanya"

Raka menggeleng tanda tidak mau, "gak"

"Serius lo gak mau baikkan sama kanya?!"

Raka bukannya tidak mau, tapi ia hanya memberi sedikit ruang pada kanya dan dirinya, raka memang tidak akan lelah mengejar kanya, tapi kali ini dia hanya ingin beristirahat

"Lo minta bantuan keysha, sekar atau abila aja" Ucap raka

"Masalah nya tuh tiga curut gak mau bantuiin gue, malah manas manasin anjir" Dumel kenzo

"Kalau gitu berusaha sendiri, itu kan hubungan lo sama clara"

Kenzo berdecak, sambil berjalan dengan malas keluar dari ruangan raka

Sedangkan raka mengambil ponselnya yang ada di atas mejanya

Ia memutar rekaman suara kanya, dan mendekatkannya pada telinganya

"E-ehm"

"Sa-sayang raka b-banyak banyak"

"Sayang kanya juga lebih banyak malah" Ucap raka pelan sambil menyimpan ponselnya kembali

Ia menelusupkan wajahnya pada lipatan tangannya, ia merindukkan kanya, tapi ia hanya bisa mendengarkan suara kanya lewat ponselnya dan melihat foto kanya

🍃

Kanya berjalan memasuki ruangannya, ia memijat pelipisnya yang sedikit pusing

Love story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang