Kanya menghela nafas berat, ia berjalan ke arah dapur. Terlihat bi sri yang sedang bersih bersih
"Bi, raka dimana?" Tanya kanya, mengambil gelas lalu menuangkan air putih
"Den raka ada di ruang olah raga non"
Kanya hanya mangut mangut mengerti, ia berjalan ke arah ruang olah raga, tempat yang biasa raka gunakan untuk berolah raga
Kanya memegang knop pintu, siap membuka pintu tersebut namun tindakannya terhenti saat mendengar suara dari dalam
Ia sedikit mengintip melihat didalam. "Rak--" Ucapannya terhenti saat melihat perbuatan gila raka
Raka terus memukul tembok dengan kepalan tangannya yang sudah mengeluarkan darah
"Argh... Hiks, kanya marah lagi"
Raka terisak mengusap wajahnya, ia tidak memperdulikan tangannya yang berdarah dan memar
"Hiks, gue gak tau kalau dia kesini..."
Kanya, yang masih mengintip, merasa tidak tega juga. "Udah lah, gue maafin aja. Lagian raka juga gak sepenuhnya salah dalam hal ini"
Kanya membuka pintunya, ia berjalan mendekat dan langsung memeluk raka.
Raka mendongak, ia tentu terkejut melihat kanya
"K-kanya?"
"Kenapa nangis sih? Cengeng banget" Ucap kanya mengusap rambut raka
"Kanya, hiks... Maaf, maafin aku kanyaaa, h-hiks jangan marah lagi"
"Iya"
"Eum, k-kamu maafin aku?" Tanya raka mengerjap lucu membuat kanya terkekeh ringan
"Iya"
"Serius kanya? Gak bohong kan? Kamu bener bener bener udah maafin aku?" Kanya memutar bola matanya jengah
Malas sekali ia menjawab pertanyaan raka, tangan kanya meraih kedua tangan raka melihat punggung tangannya
"Kenapa ngelukaiin diri sendiri, hm?"
Raka menggeleng, menolah menjawab. Ia kembali memeluk kanya menenggelamkan wajahnya dilekukan leher sang istri
KAMU SEDANG MEMBACA
Love story | END
De TodoSequel kanya story Setelah menunggu sekian lama, bukannya melanjutkan hubungannya dengan kanya, raka harus kembali memulai hubungan mereka dari awal "Lo itu cuma orang asing jadi jaga batasan lo" "Aku bukan orang asing" Karna kejadian 6 tahun silam...