21. disalahkan

805 98 7
                                    

Raka duduk di balkon rumahnya sambil menghisap rokok, mata dan hidungnya sedikit merah akibat menangis

Kata kata kanya sungguh melukai hatinya, bahkan raka yang di kenal karna sifat dingin dan cueknya bisa menangis seperti itu

"Aku pikir, kamu udah nerima aku"

Isakan kecil kembali lolos dari bibirnya "apa dua bulan ini gak ada artinya buat kamu?!"

Raka ingin memberitahu kanya hubungan mereka, menceritakkan semua tentang dirinya dan kanya, saat pertama kali mereka bertemu, bagaimana mereka pernah menjadi dua orang yang saling menghancurkan, kisah cinta mereka dan saat raka terpuruk karna tidak mendapat kabar tentang kanya lagi

Tapi

Ia masih sangat mengingat resiko yang akan terjadi jika kanya terlalu memaksa ingatannya kembali, dan raka tidak akan pernah membiarkan sesuatu terjadi pada kanya

"Apa salahnya coba aku marah sama dokter caper itu"

"Arg, awas lo dokter caper, gue abisin nanti"

Drrrtt...drttt

Ponsel raka berdering, ia langsung mengeluarkan ponselnya dari saku celananya

Kontak raga terpampang jelas dilayar ponsel tersebut

"Kenapa?!" Tanya raka dengan suara yang sedikit serak

"Kenapa tuh suara lo?! Kaya abis mewek"

"Kenapa?!"

"Nongki gak, nih dua dakjal udah disini"

"Gak"

"Sudahi galaumu, mari cari yang baru"

Raka dapat mendengar suara kenzo dan daniel yang berbicara secara bersamaan lalu terdengar suara gelak tawa dari mereka

"Bangsat"

Tut...

Raka mengumpati mereka lalu mematikkan panggilan tersebut, ia kembali menyesap rokoknya

"Anak dakjal"

🍃

Kanya memberesi tasnya dan beberapa file yang penting, ia berjalan ke luar dari ruangannya

"Gue harus minta maaf ke yura, kaya nya tadi gue ke lewatan" Gumam kanya lalu berbalik menuju ruangan yura

Saat sedang berjalan ia melihat yura yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya

"Yur" Panggil kanya

Yura hanya menoleh sekilas, tanpa menghentikkan perjalanannya

Kanya langsung menahan pergelangan gadis itu

"Yur, gue minta maaf"

"Gak perlu minta maaf, bukan salah lo juga" Ucap yura dengan nada dingin

"Yur, ayolah jangan cuekin gue kaya gini cuma karna masalah raka"

Yura menatap kanya sambil menautkan alisnya

"Bukan cuma karna masalah raka, nya"

"Gue duluan" Lanjut yura

"Oh iya, sekar nunggu lo di depan" Ucap yura kemudian pergi

Love story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang