42. kepergiannya

789 83 2
                                    

“Hari ini, aku benar benar merasa gagal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Hari ini, aku benar benar merasa gagal. Sebanyak apapun aku menyelamatkan orang, tapi jika aku tidak bisa menyelamatkan orang tuaku, disitulah kegagalan terbesarku sebagai seorang anak dan seorang dokter"

- Kanya felicia albert

“Duniaku terhenti saat memeriksa denyut nadinya”

- Arya sebastian albert

__________________________________

Raka berjalan bersama kanya memasuki mansion megah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raka berjalan bersama kanya memasuki mansion megah itu. Setelah memilih desain tadi sore, dan makan malam bersama raka langsung mengantar kanya pulang

"Kak devi" Panggil kanya saat melihat devita sedang bermain bersama adava

"TANTE FELI!"

Adava memekik senang sambil menghamburkan kepelukkan kanya, membuat kanya terkekeh gemas

"Abis dali mana?" Tanya adava

"Kepo" Ledek kanya

"Gimana tadi?" Tanya devi

"Baru milih desain kak"

"Sini adava, sama bang raka gendongnya" Ucap raka tapi bukannya senang adava malah menjauh

Kanya merengutkan keningnya "kamu kenapa?"

"Aku gak mau di gendong sama bang raka. Kata kak aletta bang raka itu galak, suka marah marah, nanti kalau aku deket deket sama bang raka aku dimarahin"

Kanya dan devi langsung tertawa mendengar itu, kanya menatap raka yang mencebikkan bibirnya kesal

"Kanyaaa, aletta sesat ih" Rengek raka pelan

"Bukan aletta yang sesat, tapi emang kamu yang galak sama aletta"

"Nggaa"

"Adava gak boleh gitu" Peringat devi

Love story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang