61. rencana terakhir

485 76 37
                                    

"Kanya, izin dulu aja ya hari ini?"

"Ngga mauu, aku udah gak papa raka"

Raka menghela nafas kesal, bukan tanpa alasan ia menyuruh kanya untuk izin dulu dari rumah sakit, karna dari tadi kanya terus muntah muntah

Raka tau itu memang biasa, tapi yang namanya khawatir tetap saja, ia takut kanya kenapa napa nantinya. Tapi lihat lah si keras kepala kanya yang tidak mau menurut perintah suaminya

"Iki idih gik pipi riki" Ledek raka sambil bergumam pelan

"Bisa ngomong yang lebih jelas?" Tanya kanya membuat raka menyengir dengan gelengan pelan

"Aku bercanda. Tunggu, aku bikinin susu dulu buat kamu" Ucap raka sambil beranjak

"Biar aku aja yang bikin sendiri"

"Kamu pikir aku gak bisa?!"

"Huh, terserah deh"

"Bagus, kamu harus nurut sama aku sesekali"

"Yayaya"

Kanya duduk didepan meja rias, ia memakai beberapa riasannya, kanya mengambil lipstik yang warnanya lebih terang dari pada yang biasa ia pakai

Kanya tersenyum jahil, ia ingin melihat reaksi raka saat ia memakai lipstik yang warnanya sangat merah

Kanya mengoleskan lipstinya pada permukaan bibirnya.

Kanya melebarkan matanya menatap pantulan dirinya di cermin

"Gila pake lipstik warna merah ternyata bagus banget, tau gitu gue pake aja dari dulu" Ucap kanya berdecak kagum pada dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila pake lipstik warna merah ternyata bagus banget, tau gitu gue pake aja dari dulu" Ucap kanya berdecak kagum pada dirinya sendiri

"Kanya ini susunya--" Raka yang baru memasuki kamar dengan segelas susu ditangannya langsung berhenti saat melihat kanya

"Gimana? Baguskan?" Tanya kanya sambil menaik turunkan alisnya melihat raka

Raka menyimpan gelas susunya diatas nakas, kemudian berjalan mendekati kanya. Ia mengangkat kanya sedikit mendudukannya diatas meja rias

"Beautiful in red lips" Ucap raka

"Kalau cantik, aku boleh pake lipstik ini kan?" Raka mengangguk pelan, matanya masih fokus pada bibir merah kanya

"Serius?"

"Iya"

"Kanya, kamu ngerasa panas gak? Sesek gitu?" Tanya raka membuka kancing kemejanya dengan tangan satunya, membuat kanya membulatkan matanya

"Iih, mau ngapaiin?"

"Kenapa? Aku gerah ngeliat bibir kamu, warnanya menggoda banget kan. Kamu mau pake lipstik itu terus kan?"

"I-iya, tapi ken-napa di buka kemejanya? Kan mau kerja"

"Gak jadi deh, kita main aja seharian. Gimana?" Tanya raka mengelus bibir kanya sensual

Love story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang