47. suka atau duka

715 76 5
                                    

Raka langsung dibaringkan diatas brankar yang sudah berada di dalam mobil ambulans. Sedangkan kanya terus menggenggam tangan raka

"Dokter kanya kita harus, suntikkan jarum infus pada punggung tangannya" Ucap suster

Kanya menyeka air matanya, kemudian mengambil suntikkan itu, ia menatap wajah raka terlebih dahulu

"Hm?" Raka tersenyum tipis seraya mengangguk meyakinkan

Tangan kanya sedikit gemetar, ia menunduk lalu menarik nafas dalam.

"J-jangan ragu, n-nya"

Perlahan kanya memasukkan jarum itu pada punggung tangan raka.

"Ka-kanya" Raka meraih tangan kanya kemudian menggenggamnya erat

"Sakit banget, ya?" Tangan kanya satunya, menekan nekan area kepala raka memperlambat pendarahan

"Kalau a-aku pergi... K-kamu ba-kal benci a-aku?"

Kanya langsung menatap manik mata raka lekat, saat mendengar pertanyaan konyol itu

"Iya"

"Makanya jangan pergi" Lanjut kanya terisak pelan, ia langsung memeluk raka

Raka mengangguk pelan, "a-aku mau ni-kah sama kamu"

"Iya. Tahan sakitnya, ya. Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit"

"N-nanti, kamu y-yang operasi ak-ku?" Tanya raka

"I-iya"

🍃


"Yah, gimana sama raka..." Tangis nevy, dalam pelukkan rama

"Raka lagi ditanganin bun, kita doaiin aja biar operasinya lancar" Ucap raka menenangkan nevy, padahal ia juga sama khawatirnya dengan nevy

"Ayah, bang raka gak akan kenapa kenapa kan?" Tanya aletta sambil menunduk dalam. Walaupun ia dan raka sering sekali bertengkar, tapi raka tetaplah kakak kesayangannya. Karna umurnya yang semakin beranjak, aletta jadi sedikit memahami apa yang dikatakkan orang dewasa

"Bang raka gak akan kenapa kenapa"

"Aletta, mau ikut ke kantin sama adava? Kita beli minum, sama makanan ya?" Ucap devi berusaha mengalihkan pikiran aletta

Aletta menggelenga, memeluk bundanya. "Letta juga pengen nungguiin, bang raka"

"Letta, ikut sama tante devi, ya. Tadi pulang sekolah, letta baru makan sedikit. Bunda gak mau letta ikutan sakit" Ucap nevy

"Bunda..."

Akhirnya aletta pasrah, ia ikut bersama devi dan adava pergi

Sedangkan sandra langsung mengusap bahu nevy, "kanya pasti akan melakukkan yang terbaik untuk raka"

Nevy mengangguk pelan

🍃

Sedangkan didalam ruang operasi, ada 3 dokter sekaligus yang membantu mengoperasi raka

Kenapa harus sampai ada tiga dokter untuk mengoperasi satu pasien? Alasannya adalah saat kanya dan yura hendak melakukkan operasinya. Tangan kanya bergetar dan rasanya lemas, sedangkan pendarahannya harus segera dihentikkan.

Jadilah dibantu oleh dokter andre yang kebetulan sedang tidak memiliki jadwal

Kanya melirik yura dan andre, lalu ia menatap wajah raka yang sudah sangat pucat. Sebanyak apapun ia telah melakukkan operasi, namun jika ia harus mengoperasi orang yang ia cintai, rasanya sangat sulit.

Love story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang