40. sadar diri

820 90 0
                                    

"Maah" Teriak kanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maah" Teriak kanya

"Felicia, kenapa?" Tanya alana. Pagi pagi begini kanya sudah datang dan langsung berteriak

Kanya hanya cengengesan
"Maaf, mah. Kemaren feli ngga nemuiin mamah"

"Gak papa, mamah ngerti kok"

"Mah, kata papah acara pernikahan aku sama raka bulan depan"

"Bulan depan? Bagus deh kalau kaya gitu. Mamah juga bakal disini sampai pernikahan kamu"

Kanya langsung memeluk alana senang. "Anaya kemana mah?"

"Lagi nyari barang di gudang"

Kanya mengerutkan alisnya

"Barang apaan?"

"Mamah juga gak tau, kamu liat aja kesana"

Kanya mengangguk, ia menyimpan tasnya di sofa, kemudian berjalan ke arah gudang

"Nay!" Panggil kanya

Anaya yang baru saja keluar langsung melihat kanya

"Kenapa kak?" Tanya anaya

"Ngapaiin lo di gudang?"

"Cuma nyari barang yang dulu"

"Barang apaan?"

"Bukan apa apa kok"

Kanya hanya mengedikkan bahunya, "hm"

Anaya langsung merangkul lengan kanya mengajaknya ke luar dari gudang

"Kak, jadi kapan kakak nikahnya?"

"Bulan depan"

"Aah, ciee sebentar lagi" Goda anaya

🍃

"Mau berangkat sekarang?" Tanya raka sambil mengelus rambut kanya

"Yaudah deh sekarang aja. Jangan terlalu siang" Ucap kanya memakai slingbagnya

"Kalian mau pergi sekarang?"

"Iya, mah"

"Cepet banget"

"Nanti kalau urusan kanya udah selesai, kita kesini lagi, tan" Ucap raka

"Yaudah kalau gitu, hati hati dijalan"

"Iya, kita duluan tante, anaya"

Raka merangkul pinggang kanya berjalan keluar, saat sudah sampai di mobilnya raka langsung membuka pintu untuk kanya

Setelah kanya masuk, raka memutari mobil dan ikut masuk kedalamnya. Ia menoleh kesamping menatap kanya yang sedang memasang sabuk pengaman

Love story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang