(Sebagian cerita di hapus demi kepentingan penerbitan)
***
Jimmy sudah siap dengan pakaian khas anak motornya, gadis tomboy ini sekarang agaknya kurang suka berada di rumah. Dia akan bergabung dengan teman-teman sesama anak motonya, kebetulan saat dia akan mengeluarkan Ducati nya. Taehyun, adiknya sudah duluan berada di depan garasi. Menatapnya dengan memohon.
"Lo mau ikut?"
"Boleh?"
"Boleh lah, gue mau main. Ni rumah lama-lama kayak neraka tau ga, lo juga pasti kesusahan" Jimmy kasihan dengan adiknya, beberapa hari ini sering dimarahi Ayah karena hal sepele. Dia sangat yakin ini semua karena wanita itu, Jimmy tak bisa berbuat banyak.
Dia hanya bisa menerima keputusan Ayah untuk berpisah dari Bunda, dia sudah dewasa dan tau harus bagaimana menanggapi hal itu. Menurutnya lebih baik berpisah daripada terus menerus saling menyakiti, mungkin dari pandangan orang lain hal ini sangat sulit di terima. Jimmy hanya memikirkan perasaan sang Bunda, dia tak mau terlarut dalam membenci Ayah dengan keputusan bodohnya. Jadi inilah jalan terbaik.
Lain halnya dengan Taehyun yang masih belum dapat menerima hal ini, dia mendapatkan kasih yang rata dari dua orang tuanya dan hal ini pasti mengejutkan baginya. Dimulai lagi dengan Ayah yang sangat sentimental dengannya sejak kemunculan Nenek lampir itu, Jimmy tau Taehyun sangat shocked.
Jimmy tersenyum. "Gue traktir jajan, ayo naik"
Senyum yang jarang muncul itu kini merekah di depan Jimmy, Taehyun tetap seorang adik dimatanya. Meski beberapa kali pemuda itu ingin menunjukkan sisi dewasanya, Taehyun tetap adik mengemaskan baginya.
Berjalan dengan lucu sebelum menaiki Ducati Jimmy. "Kita mau kemana dulu?"
Taehyun menoleh. "Makan?"
"Ok, kita cuss makan"
"Yuhuuu"
.
.
.
.
Jimmy memperhatikan Taehyun, tangannya terangkat ketika melihat sebutir nasi goreng yang berada di sisi mulut Taehyun. Menyeka nya dan kembali memperhatikan Taehyun."Kakak ga makan? Nanti nasi goreng nya dingin loh"
"Kalau lo mau ambil aja"
Mata Taehyun seketika berbinar. "Beneran Kak?"
Jimmy tersenyum. "Iya bener" Mendorong piring itu mendekat kearah Taehyun, dia senang jika Taehyun senang. "Habis ini mau kemana?"
"Mau ke toko buku, ada buku yang mau Taehyun beli"
Jimmy mengangguk. "Boleh, eh lo nginep dirumah Bunda aja ya. Gue ga pulang nanti, mau ke markas"
"Ga dimarahin kah sama Ayah nanti?"
Jimmy menghelus kepala Taehyun. "Kita udah besar, dia ga berhak marahin kita cuman buat nginep di rumah Bunda"
"Ok, Kak"
Setelah makan mereka berdua pergi ke toko buku yang berada di tengah kota, di sana ada salah satu bangunan yang terbesar di kota. Di sana lah tempatnya banyak buku, Taehyun dapat menemui wajah tak asing teman sekolahnya. Tapi memang Taehyun tidak akrab dengan beberapa orang, dia hanya tau dengan gadis polos yang kini sedang duduk diujung lorong sedang membaca novel yang tidak di segel.
"Beomgyu?"
"Kak Jimmy? Wah sudah lama ga ketemu. Makin cantik aja" Beomgyu ini dulunya adalah tetangga mereka, karena Jimmy dan Taehyun ikut Ayah jadi mereka sudah jarang bertemu. Beomgyu hanya bisa bertemu Taehyun di sekolah, itupun keduanya sangat jarang berinteraksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
School 3000 (TERBIT) √
Mystery / ThrillerTersedia di shoope: Radar Buku Indonesia BukuBeken Chocovan Salenovel14 faniicshop_Bookstore Masih bisa di co yaaa💋 3 murid yang sering memecahkan masalah di sekolah, mereka bukan bagian dari OSIS atau sejenisnya. Tapi jika ada murid yang sedang da...