Ini hari pertama Yoen di sekolah ini, cukup menarik karena sekolah sudah jadi satu dengan yayasan dan asrama murid. Wah lingkungannya sangat luas, dia bisa lihat itu dari atas gedung.
Jangan sangka dia disini akan menjadi murid mengingat umurnya yang sedikit lagi mencapai 30 tahun, lumayan tua untuk wanita pecicilan dan maniak shoping seperti dirinya. Tapi kalau shoping bukankah semua kalangan.
Ah entah, kini pembullyan dan kerusuhan disetiap sekolah semakin menjadi. Dan dia sebagai anggota dari Badan Pengawasan Lingkungan Sekolah ikut ambil peran dalam hal ini, Menteri Pendidikan pun sudah sangat setuju dengan adanya petugas macam Yeon disetiap sekolah. Lagi pula ini menyenangkan, dia jadi punya kesempatan untuk lihat murid-murid tampan. Maklum, jomblo seumur hidup.
Tapi sangat disayangkan orang seperti Yeon datang ke sekolah yang penuh aturan ini, dia juga jadi harus menjaga sikap. Rokok baru sudah di saku plus dengan korek apinya, dia tak bisa memakai barang itu selagi berada di lingkungan sekolah.
Satu alasan utama mengapa Yeon setuju untuk diletakkan di sekolah ini adalah, katanya makanan disini enak enak. Di setiap gedung menu nya berbeda, hari ini gedung mana yang ia harus cicipi makanannya?.
Matanya mengedar, Gedung A. Begitu tulisan di beton besar itu, wah murid disana cerah cerah. Mari mulai dengan makanan dari Gedung A.
Yeon menjatuhkan diri kebawah, tangannya dengan cepat meraih jendela yang terbuka. Kakinya menumpu di kayunya, mengejutkan beberapa murid di kelas itu. Yeon jadi malu.
"Hehe, permisi" Lihat, mana ada Badan pengawasan seperti dia. Tengil, kekanak-kanakan, urakan pula. Cuman Yeon deh kayaknya, orangnya bomat sih. Ga peduli dengan keadaan sekitar.
Bersiul santai, melangkah dengan pasti, dua tangan dimasukkan kedalam kantong celana. Rambut berwarna merah itu menarik perhatian semua siswa, Yeon hanya bisa menunduk menyapa mereka.
"Pada punya utang kali ya ngeliat mulu"
Yeon menghela. "Haishh" Jalanan menuju kantin dihadang banyak murid, apa ada pertengkaran. Yeon yang tubuhnya kecil ga bisa lihat apa yang membuat para murid berkerumun, dia panjat pilar di dekatnya. Dan menemukan satu siswa dan satu siswi saling berhadapan, apa ini ajang untuk saling menatap.
Tunggu, gadis cantik itu.... Yeon tau siapa dia.
Mata Sunoo mulai memerah.
"Gue jelek?"
"Iya! Lo cewek terjelek yang pernah gue temuin. Muka sama hati lo busuk!!!"
Iris hazel itu mulai mengedar gelisah, ketakutan dulu kembali dirasa. Dia tak boleh dibilang jelek, Bunda bilang Sunoo ga boleh jelek. "Enggak, gue ga jelek, gue ga boleh jelek" Ingat, kamu aset ibu, kamu harus tetap cantik. "Gue ga jelek, gue cantik. Gue harus tetap cantik!"
Sunoo dengan panik berlari menuju ruangan Cura, diikuti dengan Sunghoon yang masih akan memarahi gadis itu. Tapi saat sampai di ruangan itu, Sunghoon malah diherankan dengan Sunoo yang mengobrak-abrik isi tasnya. Mengambil lipstik dan berusaha memoleskan benda merah itu ke bibirnya, dengan tangan yang tak bisa berhenti bergetar.
"AISH! SIALAN!" Sunoo tak bisa rapi memakai lipstik dengan tangan yang gemetar itu, dia marah, emosinya tak terkendali. Dan saat dia melihat pantulan dirinya yang kacau di cermin, Sunoo langsung menghancurkan cermin itu dengan tangan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
School 3000 (TERBIT) √
Mystery / ThrillerTersedia di shoope: Radar Buku Indonesia BukuBeken Chocovan Salenovel14 faniicshop_Bookstore Masih bisa di co yaaa💋 3 murid yang sering memecahkan masalah di sekolah, mereka bukan bagian dari OSIS atau sejenisnya. Tapi jika ada murid yang sedang da...