14. Wicked Games

1K 199 46
                                    

(Sebagian cerita di hapus demi kepentingan penerbitan)

***


Sunoo melihat-lihat pakaian mana yang harus dia gunakan untuk bertemu Sunghoon nanti, baru kali ini dia rasanya kehabisan baju. Dia sreg sama kaos putih polos yang pas banget di badannya itu, karena dia bakal pakai flatshoes putih juga.

"Pake rok aja kali ya, biar keliatan rapi" Pilihan Sunoo jatuh pada rok tutu dibawah lutut berwarna mocca, dibeliin Ayah udah lama tapi dia ga pernah pake. Dia pikir ga ada baju yang cocok sama rok itu, tapi kali ini dia bakal setelin ke baju putih itu.

Sunoo melihat dirinya di cermin, not bad.

Ting! Ting! Ting!

Ponsel itu mendadak penuh pesan masuk, Sunoo mendudukan diri di cermin toletnya. Meletakkan ponselnya disana sebelum melihat pesan masuk itu, Sunghoon beberapa kali pap penampilan nya.

Aku rapi ga?

Ini Sunghoon kayaknya minta nada bicara antara keduanya di ubah deh, Sunoo melihat-lihat foto pap itu. Sunghoon mengenakan kemeja hitam yang lengannya di lipat keatas, menunjukan guratan urat pada tangan itu. Menemukan jas berwarna senada dengan rok milik Sunoo tersampir di bahunya.

Sunoo mendadak melakukan Vidcall dengan pria itu, sambungannya langsung di terima. "Lebih rapi lagi kalau kamu pake jas nya"

Sunghoon menggunakan kamera belakang yang memperlihatkan cermin besar itu dan pantulan pria itu sedang merapikan rambutnya.

"Aku ikut kamu deh, saran manjangin rambut. Biar bisa di mullet, kayaknya bagus"

Sunoo mulai meletakkan lipstik di pipinya sebagai blushon, menaruh atensi penuh pada pacarnya kemudian. Sunoo sedikit bingung, ada apa dengan Sunghoon-nya ini.

"Jangan di matiin vidcall nya, aku otw"

Terlihat Jaeyun duduk disamping Sunghoon, gadis itu menyapa Sunoo. Memuji betapa cantiknya Sunoo dengan jepit kecil yang menata poninya, Sunoo langsung melepas jepit itu saat ingat benda itu memiliki kenangan dengan Niki. Dia mencari sesuatu sebagai aksesoris, jepit berbentuk tusuk konde itu menarik perhatian nya.

Sudah lama tidak menggelung rambutnya, Sunoo mengarahkan semua poninya kedepan. Menggelung sisa rambut dibelakang lalu menusukkan benda itu sebagai penyangga, merapikan lagi poni dan anakan rambutnya.

"Sayang, aku udah sampe"

Sunoo mematikan sambungan vidcall itu, terdengar jelas bunyi mobil masuk. Meraih tas selempang kecil sebelum akhirnya keluar dari kamar, Sunghoon menyapa Paman sekaligus minta ijin bawa ponakannya pergi. Langsung gas dapat ijin.

Siluet seseorang turun dari tangga perlahan membuat Sunghoon terkesima, cahaya matahari yang masuk semakin membuat gadis itu berbinar. Eh tapi tunggu.

"Apa apaan nih, ketat banget baju lo"

"Lah kok lo gue lagi sih"

Sunghoon membuka jasnya dan memakaikan nya pada Sunoo. "Yang tadi percobaan dulu sayang, gue masih kaku"

Sunoo memutar bola matanya, terserah Sunghoon aja deh. Pria itu membuka lengan minta di gandeng Sunoo, gadis itu nurut aja.

"Kita pergi, Hee Jae. Duluan ya"

"Hati-hati kalian"

Perlakuan manis Sunghoon saat membukakan pintu mobil membuat Sunoo sedikit senang, seperti biasa pria itu inisiatif memakaikan sabuk pengaman. "Tetep pake jas itu, gue ga mau aset gue diliat orang lain"

School 3000 (TERBIT) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang