Creepy Pasta ◎ 6

792 169 21
                                    

Asrama jadi heboh setelah mendengar kabar hilangnya Jiera, masalahnya ini hari libur dan beberapa anak asrama memutuskan untuk pulang ke rumah. Jadi hanya sedikit yang tau aktivitas masing-masing, terlebih lagi Bu Yeon yang pastinya pulang kampung membuat asrama perempuan tak ada penjagaan ketat seperti biasa.

Beberapa gadis mengaku kalau asrama jadi makin longgar, banyak yang melanggar aturan seperti membuka gerbang untuk anak asrama laki-laki masuk. Bahkan mereka nongkrong di atap sambil makan makan, Heeseung segera mengkonfirmasi masalah ini pada kepsek Sehun.

Seharusnya liburan ini rata dirasakan semua murid, hanya karena kelalaian yang tak mendasar membuat Cura menjadi turun tangan.

Jungwon memperhatikan kamar itu dengan seksama, dia melirik ponselnya yang terhubung dengan Sunoo.

"Coba cek ranjang Jiera"

"Sudah, gue nemu kunci duplikat. Gue rasa ini bukan cadangan karena semua cadangan di bawa sama Acapella, terus gue nemu satu kayu penyangga yang ada darahnya"

"Ok, sekarang coba lo matiin lampu. Dan fokus cari sesuatu yang aneh"

Beberapa gadis asrama tampak berkerumun di depan kamar Garam, mereka melihat langsung cara kerja Cura. Garam telah mematikan lampu, ada sedikit penerangan dari cahaya lorong kamar, beberapa orang ikut fokus.

Jungwon itu teliti, dia sampai manjat tangga ranjang cuman buat mastiin atas lemari. "Sun, coba lo kasih tau gue lebih spesifik hal apa yang harus gue cari"

"Ok, ini sedikit sulit. Tapi coba lo cari benda yang punya titik cahaya merah"

Jungwon paham sekarang. "Maksud lo kamera tersembunyi"

"Anjir ada kamera tersembunyi"
"Serem banget kalo beneran ketemu"
"Gue jadi parno sama kamar gue"

Para gadis semakin bising ketika Jungwon mencongkel mata boneka beruang milik Garam. Sang empu pun kagetnya bukan main, Jungwon juga memecahkan cermin lemari dengan sikunya dan menarik sebuah benda nirkabel dari selanya.

Tak hanya itu, Jungwon menemukan dua kamera yang sangat kecil di sudut bawah kamar itu. Pelakunya ini cerdas, dia bahkan menaruhnya di tempat terbuka dan bisa dibilang sering di kunjungi. Seperti rak sepatu, dan juga meja belajar.

Sementara itu di tempat jauh dan gelap, ruangan itu terbungkus koran. Dari lantai, jendela, hingga langit langit kamarnya. Entah dengan tujuan apa, tapi lihatlah 4 layar yang terus menyala menampilkan kamar yang terus dia intai itu kini dipenuhi banyak orang. Salah satu dari mereka adalah polisi, meraih ponsel itu dan menelpon gadis itu.

Exel memutar kursinya kearah lain, menunggu telpon nya diangkat Jiera. Gadis itu sudah berani bertindak sekarang, Exel harus menghukumnya. Terdengar nada sambung.

"Kasih tau aku kamu ada dimana sekarang?"

"Why? Lo butuh sesuatu?"

Exel mengernyit, dia menjauhkan ponsel itu guna memastikan seseorang yang ia telpon itu benar Jiera. Layar itu menampilkan wajah Jiera dengan nama yang jelas tercetak diatasnya, tapi suara ini jelas bukan suara Jiera.

Exel terbelalak, kursi itu berputar pelan. Matanya bertatapan langsung dengan mata Jungwon, tangan gadis itu jatuh perlahan. Ponsel Jiera ada ditangan Jungwon, menatap satu lagi CCTV di pojok atas ruangan.

"Lo ga pernah tau ada CCTV itu?" Tunjuk Jungwon kearah yang langsung dilihat Garam, sekujur tubuhnya merinding. Jadi selama ini kamarnya di penuhi kamera pengintai, dan ini ada hubungannya dengan Jiera.

"Gue harus apa sekarang Won?" Garam benar-benar ketakutan sekarang, dia bingung harus lakuin apa.

Jungwon meraih sepatu berhak milik Garam, melempar tepat ke arah CCTV itu. Benda itu jatuh dan di rusak Jungwon, mengumpulkan semua kamera itu kedalam satu keresek hitam.

School 3000 (TERBIT) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang