Licention ◎ 4

1.1K 218 29
                                    

Sunoo berjalan tertatih akan pulang, wajah bengong nya terlihat bingung akan apa yang menimpanya akhir-akhir ini. Mendudukan diri di kursi yang ia temukan, dibawah lampu jalanan yang sepi. Sunoo menundukan wajahnya.

"Gue mau sampein ini, maaf banget lancang. Tapi gue ga akan biarin lo suka lebih dalam sama Niki, gue mau kasih tau Niki udah di jodohin di Jepang sama Kakek. Ini tradisi keluarga kita, jadi gue mau lo lupain Niki. Daripada lo merasa dibohongi kayak gini, gue lancang banget kasih tau ini karena gue ga mau lo sakit hati parah di kemudian hari"

Omongan Haruto tadi masih terngiang, dia ga terlalu sakit kan? Sakitnya ga separah itu kan?

Sunoo menengadahkan wajahnya yang sudah basah airmata, memukul dadanya beberapa kali. "Sakit.... Sakit banget" Paraunya.

Rasanya sama saja seperti dulu, kenapa dia selalu berakhir begini. Sunoo selalu ditinggalkan, tidak Heeseung, sekarang Niki, apalagi Bunda. Memang Sunoo salah apa, apa jalan hidup hatinya sejelek ini.

Sunoo butuh sandaran, butuh pelukan. Maka dari itu Hyungi keluar dari tempat persembunyiannya, duduk disamping Sunoo dan memberi perhatian lebih pada gadis itu.

"Hei kenapa?"

Sunoo sedang kalut, dia tak yakin siapa orang yang kini merangkulnya. Wajah itu tertutup masker dan topi, pria itu memeluknya. "Gapapa, nangis aja terus. Ada gue disini"

Dan ya, Sunoo hanya menangis. Dia butuh itu, agar besok sudah seperti biasa lagi. Ponsel yang meraung raung dengan nama Niki di layarnya malah membuat Sunoo semakin menangis, Hyungi meraih ponsel itu. Mereject panggilan itu, mematikan ponsel Sunoo dan menaruh benda pipih itu di tas Sunoo.

"Minum dulu ya"

Sunoo memang butuh minum, jadi minuman itu di teguknya hingga habis. Menarik seringai di balik masker itu, perlahan kesadaran Sunoo mendadak hilang. Kepalanya pusing, dia baru merasakan betapa pahitnya air yang ia minum. Menyipit kearah pria yang duduk di sampingnya, melepas masker itu.

"Brengsek...." Sunoo mabuk, tubuhnya semakin terjatuh ke arah Hyungi.

"Bagus" Tangan itu mulai membuka dua kancing teratas baju Sunoo, gadis itu setengah sadar dan setengah masuk. Dia tau kini tangan pria itu ada dibalik pakaiannya, tapi tubuhnya terlalu lemah untuk menghentikannya.
.
.
.
.
Sunghoon ga salah lihat kan, itu Sunoo. Dari gaya rambut yang hanya gadis itu miliki, Sunghoon sangat yakin. Tapi siapa pria brengsek yang mulai menjilat leher gadis itu, tampak wajah Sunoo yang sudah memerah dan tubuhnya yang lemas. Sunghoon tau ada sesuatu yang tidak beres.

"Woy!! Ngapain lo?!" Teriak Sunghoon berlari ke arah mereka, Hyungi tak sempat memasang maskernya. Persetan dengan wajahnya yang di kenali Sungguh, pria itu melepas Sunoo dan kabur begitu saja.

Sunghoon ingin mengejar, tapi dia tak bisa meninggalkan Sunoo. Memeriksa gadis itu, wah berantakan sekali. Apa yang sudah pria itu perbuat oleh Sunoo, Sunghoon perlahan membawa gadis itu untuk membenarkan posisi duduknya. Menutup mata sembari mengaitkan kancing baju gadis itu lagi, Sunoo bergerak mengejutkan Sunghoon. Gadis itu cegukan, menjatuhkan diri kearah Sunghoon.

"Brengsek" Gumamnya. "Niki brengsek!!" Teriak Sunoo sambil memukul perut Sunghoon, Sunghoon menahan geramannya. Sungguh pukulan tadi sangat telak dan membuat Sunghoon mulai mual sekarang.

Sunoo menarik diri dari Sunghoon, menetap pria itu dengan tajam. Sunghoon merasa dia mencium bau alkohol dari Sunoo, jangan-jangan pria tadi sengaja membuat Sunoo mabuk agar dia bisa melakukan hal tadi.

"Akh!" Sunghoon kembali terjengit dengan Sunoo yang menepuk kedua pipinya, menangkup wajahnya.

"Niki, jangan pernah hubungin aku lagi. Kamu setuju aja sama perjodohan itu, ga perlu mikirin aku lagi. Makasih untuk semuanya" Chup!

Sunghoon terbelalak ketika bibir super lembut itu menempel dengan bibirnya, dia tak berani bergerak hingga Sunoo kembali dalam posisinya.

"O? Sunghoon?" Sunoo yang mabuk tertawa, berusaha berdiri di depan Sunghoon. Dan...

.... Mulai menari.

"Pa pa pal gema, gung gumhe Honey. Kemul myon jomjom no gadun strawberry gumat♬♩♪♩ ♩♪♩♬!"

Bolehkah Sunghoon tertawa di situasi ini, dia langsung memapah gadis itu. "Ayo pulang, eh tapi gue ga tau rumah lo. Woi kasih tau rumah lo"

Sunoo membuka mata, dengan mabuknya dia menunjuk ke sembarang arah. "Lurus aja, nanti ada pertigaan...." Ucapan itu menggantung, Sunoo malah turu.

"Terus gimana? Buset dah ni anak. Mana tadi asal cium lagi, first kiss gue ish!"

Tapi lo seneng kan hshshsh.

***

Sunghoon bisa melihat bagaimana paniknya tiga orang itu menghampiri dia yang membawa Sunoo, Heeseung- pria itu langsung menarik keras Sunghoon bersiap untuk menghajarnya.

"Apa yang lo lakuin sama Sunoo?!!!"

Sunghoon merasa tercekik. "Gue enggak!"

Jaehyun menarik Heeseung. "Hei, kita dengerin dulu penjelasannya. Coba ceritain"

Sunghoon merasa sakit di lehernya, Jungwon bisa mencium bau alkohol dari mulut Sunoo.

"Sebelum itu, lo mandiin dulu Sunoo. Banyak ludah di tubuhnya" Ungkap Sunghoon.

Jungwon terbelalak, alhasil Paman Jaehyun meminta Sunghoon untuk masuk dan menjelaskan semuanya. Sementara Jungwon membawa Sunoo ke kamar mandi, gadis itu berceloteh dalam mabuknya.

"Uwonnn, tubuh gue kotor. Di cium cium tadiiihhh, lo sih ting hiks tinggaliin gue. Bessokk, gue yangg uwekk!"

Jungwon diam diam menangis, menepuk punggung Sunoo yang kini telah tanpa kain. Membantu gadis itu memuntahkan isi perutnya, Sunoo menangis. Begitu juga Jungwon, dia merasa bersalah kali ini.

"Maaf Noo"
.
.
.
.
Sunghoon cerita semuanya, bagaimana dia menemukan pria asing yang melakukan hal tak senonoh pada Sunoo.

"Gue ga kenal, tapi gue inget mukanya" Jelas Sunghoon.

Tunggu, mungkin ini bisa memastikan orang mana yang ditemukan Sunghoon. Heeseung mengeluarkan ponsel milik Hyungi yang dia ambil diam diam, memeriksa galeri pria itu dan menunjukkan foto selca.

"Ini bukan?"

Sunghoon meneliti foto itu. "Nah iya, ini orang nya. Walau ga jelas tapi gue yakin ini orangnya"

"Ok mumpung ada Paman dan lo disini, gue mau ngomongin sesuatu sama kalian" Heeseung mulai serius, dia menggeser foto itu dan terus menggeser. Sunghoon dan Jaehyun tak menyangka isi galeri foto itu penuh dengan foto yang tak senonoh.

"Orang ini sakit banget, galerinya penuh sama foto Sunoo dan Jungwon. Yang mana gue herannya kenapa dia bisa dapet foto begini"

***

(Sebagian cerita di hapus demi kepentingan penerbitan)

School 3000 (TERBIT) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang