Thief ◎ 3

1.7K 281 10
                                    

Taehyun menggandeng tangan Beomgyu ketika keduanya bertemu di depan gerbang, lihat wajah berseri Taehyun membuat Beomgyu sedikit tenang. Taehyun pasti sangat merindukan Bundanya, lihat saja walau bertemunya baru kemarin tapi senyumnya awet sampai saat ini. Yang di perlukan Taehyun hanya bertemu Bunda meski hanya sebentar.

Kalau Ayah tau pasti dia akan dimarahi, apalagi Taehyun dan Jimmy keluar tanpa izin dari Ayah. Ah itu urusan belakangan, nanti Taehyun akan menjelaskan nya dengan perlahan. Semoga Ayah mau mengerti.

Keduanya sampai di kelas dan mengikuti pelajaran dengan tenang, kini semuanya berjalan dengan lancar hingga istirahat tiba. Yang lain masih tak mau makan di kantin, tapi Taehyun dengan Beomgyu akan makan di kantin, hal itu membuat penjaga kantin tersenyum melihat keduanya.

"Ibu senang meski hanya kalian yang datang, hari ini menu nya tonkatsu dengan sup tahu. Ibu akan memberikan porsi yang banyak untuk kalian berdua" Ucap wanita itu penuh haru, belakangan hari ini dia terus di salahkan karena makanan sisa yang membludak sebab hanya sebagian murid yang datang dari kelas itu.

Setidaknya Taehyun dan Beomgyu mewakili kelas itu.

Sedangkan di gedung A, para murid memenuhi kantin. Sunoo, Jungwon, dan Heeseung duduk di meja biasa mereka, meja itu sudah seperti meja mereka sendiri. Karena selalu di sana tempat mereka, murid yang lain juga tak ada yang mau duduk di sana karena tau tempat itu sudah menjadi hak paten ketiganya.

Jungwon mengernyit melihat layar ponselnya. "Ga ada pergerakan yang mencurigakan, dari tadi dia nempel mulu sama Beomgyu" Ucapnya, juga Taehyun hari ini lebih banyak berinteraksi dengan murid lain.

"Terus aja di awasin, nanti malah pas kita lengah dia mulai bertindak lagi" Sahut Heeseung.

"Tapi ini beneran Taehyun orangnya?" Jungwon mulai meragu.

Sunoo selesai menata makanan di nampannya. "Belum pasti, tapi semua perhitungan gue mengarah ke dia. Jadi ga ada salahnya awasin dia kan, kita juga kayaknya butuh interogasi Beomgyu. Nanti deh gue cari anaknya" Sunoo mengeluarkan ponselnya, mulai mengarahkan kameranya pada makanan miliknya.

"Ngapain di foto dah, itukan makanan kantin yang biasa" Mau Sunoo tapi heran.

Sunoo tertawa kecil. "Hehe soalnya gue agak rapihin terus di percantik sama onigiri, ternyata igs able banget. Jadi gue foto"

Heeseung melirik Jungwon, tatapan penuh yang mencurigakan itu membuat Jungwon menggeleng. Heeseung emang jahil bener kalau sama Sunoo. "Makanan itu dimakan bukan di foto" Ucapnya sambil acak-acakin makanan Sunoo pake sendoknya.

Sunoo diam, Jungwon udah tebak bakal ada yang jambak-jambakan atau bahkan nanti ada yang di lempar keluar gedung.

Napas Sunoo tersengal pertanda emosi gadis itu bertahap naik, dan sampailah Sunoo menggebrak meja kantin. Tak peduli lagi bagaimana imagenya, dia sudah sangat marah hari ini.

"Shibal sekiyya!!!!!"

***


(Sebagian cerita di hapus untuk kepentingan penerbitan)

***


Sunoo duduk di kursi halte, dan semua murid lagi bicarain dia. Hari ini dia ga pulang bareng Heeseung dan Jungwon dikarenakan Jungkook bilang akan menjemputnya, hari ini keduanya memilih untuk menghabiskan waktu sebelum Jungkook kembali bekerja.

"Ini baru pertama kali gue liat Kak Sunoo marah" Ucap salah satu murid yang terus melihat kearah gadis cantik itu. Tanpa disadari semua orang, ada satu murid yang malah menganggap remeh Sunoo, siapa lagi kalau bukan Sunghoon. Percuma populer kalau ga ada sopan santun nya.

(Julid amat sih Pak)

"Emang kenapa kok bisa marah?"

"Katanya sih Kak Hee acak-acak makanan Kak Sunoo yang mau difoto"

"Wah gue juga bakal marah tau kalau di gituin"

"Btw Kak Sunoo kok gitu duduknya" Mereka menyadari sesuatu yang aneh dari gadis populer itu, cara duduknya.

Ya Sunoo tak menaruh semua pantatnya di kursi halte, semua orang memeriksa diam diam dan menemukan seekor kucing yang juga ada di kursi itu. Jadi Sunoo sangat menaruh jarak duduk untuk kucing itu agar ga terganggu oleh dirinya yang numpang duduk. Posisi sangat amat ga nyaman tapi Sunoo terlihat biasa aja, gadis itu malah sibuk main HP.

Sunghoon juga ikut mengintip, melihat apa yang para murid lihat. Hanya kucing dan semua orang heboh, Sunghoon tertawa meremeh. Hanya melakukan perbuatan mulia yang secuil Sunoo sudah dapat membuat semua orang menyatakan diri gadis itu sangat baik, ternyata memang mudah sekali gadis itu menarik perhatian banyak orang.

Huft! Belum beberapa hari dia bersekolah tapi dia sudah memiliki musuh, dia doang sih yang anggap Sunoo musuh. Sunoo mah innocent.

Tak lama sebuah motor Harley Davidson berhenti di depan sana, seorang pria dengan rambut panjang mulletnya turun dari motor yang diidamkan Sunghoon beberapa hari lalu. Rambut itu terkibar setelah pria itu membuka helm nya, semua murid hampir dibuat menjerit oleh Jungkook. Pria itu masih gagah di saat sudah memiliki anak perawan, Sunoo tersenyum menyapa Ayahnya.

"Ayah? Serius?" Bisik salah satu dari mereka.

"Masih bisa disebut pacar yang modelan begini"

Ga salah sih, cantik Sunoo juga adalah turunan dari Jungkook. Gimana dengan ibunya, pasti cantik sekali. Penasaran setiap orang kini terlepas, mereka ga bakal tanya lagi kenapa Sunoo secantik itu.

"Kak Sunoo hati-hati ya"
"Hati-hati Kak"
"Dadah kak Sunoo"

Begitu ucapan mereka saat Sunoo mulai menaiki motor itu, gadis itu tersenyum begitu manis, melambai kecil kearah mereka.

"Cantik banget sumpah"

Beberapa murid kini mulai berdiri sebab Bus yng mereka tunggu sudah datang, begitu juga dengan Sunghoon. Tapi pria itu menunduk meraih sesuatu dibawah, sebuah jepit rambut besi dengan blink blink disekitarnya.

"Punya dia ga sih?" Sunghoon mengangkat kedua bahunya tak peduli, tapi jepitan itu dia kantongin. Ga tau kapan mau di balikin.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
School 3000 (TERBIT) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang