Mari fokus dengan masalah ini sebentar.
Namanya Ahn Jiera, lahir dalam keadaan yang langsung ditinggalkan sang ibu dan ayahnya yang harus rela kehilangan keseimbangan berjalan setelah mendapatkan kecelakaan sewaktu membawa sang istri ke rumah sakit. Kelahirannya bak menjadi penyesalan, hari hari Jiera lewati bertapak sulit. Macam ada pecahan beling yang tertancap di setiap langkah nya, Jiera pikir— ini adalah penebusan dosanya.
"Tidak, ayah dan ibu bahagia saat kamu ada Jiera"
"Tapi ibu langsung pergi saat itu juga ayah"
Dia penuh cinta, tapi rasa bersalah menutupi semua cinta. Yang Jiera tau adalah penyesalan, lahir di dunia yang bukan untuknya. Dia hanya bisa menyusahkan ayah, dengan sekolah yang butuh biaya untuk ini dan itu. Ayah kerja pontang panting, kesana kemari. Mencari uang demi Jiera, kerjanya tak tetap tapi selalu mendapatkan kerja yang memberinya uang cukup hanya untuk Jiera.
Hidup Jiera semakin merosot, ayahnya sakit karena dia. Dan Jiera butuh hidup tanpa menyusahkan lagi, dia memulai dari belajar. Meraih semua juara dari kepintarannya, membuat ayah bangga. Dia sedikit tenang saat diberi kesempatan mendapatkan beasiswa, dia menjadi murid yang mendonasikan piala dari berbagai Olimpiade yang dia ikuti. Tahun ini juga dia salah satu murid yang menerima hadiah dari siswa dengan nilai tertinggi, dia senang bisa berdiri di samping salah satu anggota Cura.
Mulai dari cintanya yang tumbuh, dia kenal satu anak pria yang selalu mencoba mendekatinya. Jiera yang merasa tak pantas untuk siapa siapa memilih menjauh, ditambah lagi dengan fakta anak pria itu bukan dari kalangan biasa. Dia baru tau di hari ketiga pria itu mendekatinya, pergi membawa mobil, pulang kadang dijemput supir. Bagaimana dengan Jiera yang harus menjadi anak asrama agar tak membuang uang untuk transportasi ke sekolah.
Melihat Jiera yang semakin menjauh membuat pria itu berpikiran untuk memberikan Jiera sesuatu.
Hadiah pertama, sepatu. Yang sampai saat ini Jiera pakai.
Jiera hampir menolak bahkan membuang sepatu itu, tapi mengingat dia sangat ingin memiliki sepatu itu. Fokus terhadap Exel yang mengintip dari balik dinding dekat loker, melihat Jiera yang akan membuang sepatu pemberian nya.
Senyumannya mengembang setelah Jiera urung membuangnya, dan menyimpan hadiah dari dirinya.
Di hari berikutnya, Jiera hidup normal seperti biasa. Anak laki-laki itu tak mengganggunya lagi, entah kemana. Kenapa disaat seperti ini dia malah sudah siap sekali di ganggu, dia sampai meminta pendapat Garam - teman sekamar nya.
"Itu mah lo udah terbiasa sering di gangguin, nagih juga kan. Udah lah, terima aja"
"Terima apanya, dia aja belum nembak"
"Oohh jadi pingin ditembak, dor dor"
Keduanya tertawa.
Ini pengalaman cinta Jiera yang menyenangkan dan cukup membuat jantungnya letih bekerja dua kali lebih cepat setiap harinya, hari kedua pria itu tak masuk. Mejanya juga kosong, istirahat sekolah Jiera memutuskan untuk duduk di meja pria itu.
Menemukan sebuah buku, dengan lancang membukanya. Menemukan banyak rumus matematika disana, Jiera beberapa kali melihat bagian bagian yang salah.
Boleh keberanian dari mana sehingga Jiera membenarkan bagian yang salah, membuat catatan disana agar menjelaskan kesalahan pria itu dan membuat rumus baru yang lebih mudah. Lanjut ke bagian belakang buku, biasanya akan ada coretan random.
Benar, ada coretan disana. Kalau dilihat dengan detail coretan itu bertuliskan nama Jiera, dan hebatnya tulisan itu diletakkan sedemikian rupa hingga melukiskan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
School 3000 (TERBIT) √
Mistério / SuspenseTersedia di shoope: Radar Buku Indonesia BukuBeken Chocovan Salenovel14 faniicshop_Bookstore Masih bisa di co yaaa💋 3 murid yang sering memecahkan masalah di sekolah, mereka bukan bagian dari OSIS atau sejenisnya. Tapi jika ada murid yang sedang da...