So Far Away
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
Mobil yang Jin dan keluarganya tumpangi kini sudah berada di depan garasi rumah mereka.
Hampir semua penumpang mobil mewah itu berwajah masam sekarang. Bahkan, sepanjang perjalanan pulang tadi saja tak ada yang berbicara untuk sekadar membunuh suasana canggung yang terjadi.
Merasakan deru mesin mobil yang berhenti, Jin memacu tangannya untuk segera membuka seat belt yang terpasang di tubuhnya. Begitu terbebas, anak itu segera keluar dan berlari menuju ke dalam rumah tanpa berbicara sepatah katapun lagi. Ia sudah terlampau sakit hati ketika dirinya tadi di bentak dan di tampar atas kesalahan yang bukan miliknya.
Shin Ah dan Jung Deok masih berada di dalam mobil. Mereka agaknya sedikit terkejut dengan cara Jin membanting pintu mobil dan berlari dengan begitu kencang demi meninggalkan mereka. Meski mereka marah, mereka setidaknya tahu Jin butuh waktu sendiri.
Jung Deok menghela napas beberapa saat kemudian. Ia menatap kepergian putra sambungnya yang telah membuat hari ini rasanya begitu berat bagi Jung Deok.
"Adek kayaknya kurang setuju sama pernikahan kita. Apa kamu memaksanya sayang?" tanya Jung Deok.
"Aku nggak pernah paksa dia pah. Lagian ngapain aku paksa dia, mungkin dia emang gitu karena kangen sama papanya. Kan dulu dia deket banget sama papanya."
Jung Deok mengangguk. Seorang anak yang baru saja menginjak masa remaja seperti Jin memang sudah pasti akan seperti itu. Kelihatannya saja baik-baik saja, tapi nyatanya dia berontak di belakang. Jung Deok pun sebenarnya merasa bersalah sudah membentak anak itu, mungkin dia terlalu keras pada Jin. Lagipula, apa yang Jin katanya memang tak bisa di bantah juga. Anak itu mungkin saja kena bully atau apa, karena jujur saja dia memang tak terlalu mempercayai jika Jin berbuat demikian.
Anak itu terlalu polos dan juga lembut, setidaknya itu adalah kesan pertama saat bertemu Jin dulu.
"Aku kok nggak percaya ya sekarang kalau dia nakal begitu, lagipula kita beneran nggak pernah dengerin dia loh. Selalu aja menyimpulkan sendiri." ucap Jung Deok.
Shin Ah yang mendengar ucapan suaminya menautkan alis.
"Kok kamu bilang gitu? Kenapa?"
"Gini deh, adek mungkin aja kena dijailin sama seniornya. Kan kata Yoongi dia agak nakal, jadi mungkin aja kan dia di jebak gitu."
Shin Ah terdiam sejenak. Apa yang suaminya katakan itu, ada benarnya juga. Tapi, yang ia ragukan sedari tadi adalah perihal laporan Yoongi. Tak mungkin kan si sulung berbohong. Lagian Yoongi juga sangat menghormati dan menyayanginya, jadi bukankah dia akan melindungi Jin juga?
"Pah, aku tuh bukan nggak percaya sama adek. Tapi dia emang mulai berubah setelah kita nikah. Mungkin aja dia kecewa sama aku. Atau mungkin ini juga bentuk protes dia."
Jung Deok menatap tak percaya, "Sayang, anak kamu tuh harusnya kamu yang percaya, bukan malah aku. Aku nggak belain dia karena aku juga denger dia nakal. Tapi, yang kamu lakukan itu harusnya ada di pihak dia, bukan malah ikut-ikutan nggak percaya." jelas Jung Deok.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away [END]
Fanfiction*Bisa follow dulu sebelum baca Jinseok tahu jika luka dan sakit hati lumrah untuk di dapatkan manusia. Tapi, Jinseok hanya ingin ada orang yang menemaninya saat ia terluka. Tapi apa? Pada kenyataanya ia hanya sendirian. Tak ada yang menemaninya, b...