Bagian dari Cerita [50]

281 55 9
                                    

So Far Away
Happy Reading

.

.

.

.

.

Yoongi tak bodoh untuk datang dan menemui seorang teman yang kini tengah terluka batin. Ia hanya bodoh karena berani menemui seorang pembunuh dengan dalih pertemanan.

"Jungkook?" Yoongi memanggil sosok yang kini tengah duduk membelakanginya. Sosok yang sedari tadi tampak tengah bergetar akibat tangisnya itu sedikit berjengit kala mendengar sebuah nama disebut. Dan sial, nama yang barusan dipanggil memang adalah dirinya.

Jungkook berbalik dan menatap Yoongi yang baru saja datang ke tempat persembunyiannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Mau ngapain kesini?" tanya Jungkook.

"Harusnya cara membunuh adalah cara yang salah. Tapi, begitu gue tahu siapa yang melakukannya gue anggap itu adalah suatu perlindungan diri,"

"Jadi, apa yang bikin lo akhirnya bunuh bokap lo?"

Mata Jungkook yang tadinya sayu kini membulat. Ia tahu jika pasti Yoongi akan menjadi orang yang mengerti dirinya seperti yang ia harapkan, tapi Jungkook tak suka pada pertanyaan Yoongi kali ini.

Ia tak suka pada kenyataan Yoongi yak mengatakan bahwa dirinya adalah monster.

"Harusnya lo takut sama gue.."

"Harusnya lo nggak setenang ini.."

"Harusnya lo ngutuk gue kayak yang lain.."

Ucap Jungkook menatap penuh putus asa.

Jujur, ia sama sekali tak merencanakan penusukan itu. Hanya saja, ayahnya membuat dirinya tak bisa mengendalikan diri dan berakhir menusuk pria paruh baya itu tepat di jantungnya.

Tidak. Jungkook tadinya tak menginginkan itu.

"Nggak guna gue ngutuk lo.." ucap Yoongi.

Langkah kaki itu mendekat dan kemudian berjongkok tepat di hadapan Jungkook yang masih menatap Yoongi lekat.

Dunia memang tak adil. Jungkook selalu saja menunjukkan sisi lemah jika bersama Yoongi.

"Kook, gue nggak nyalahin lo buat semua ini. Gue malah bangga karena akhirnya lo bisa lepas dari semua ini. Tapi, darah di balas darah adalah hal yang salah. Yah, setidaknya gue belajar semua itu dari seseorang. Gue berubah dari semenjak ketemu dia.."

Mata beriris coklat nan berkilau itu tetap masuk ke lubuk hati Yoongi. Dia tahu, Jungkook pasti penasaran kenapa Yoongi bisa berkata se-bijak demikian.

"Siapa yang ngubah lo?"

"Siapa yang bikin lo jadi kayak gini?"

Yoongi menghela napas sejenak. Jujur saja untuk mengakui ini memang agak sulit kiranya. Tapi, bukankah ini juga untuk sahabatnya Jungkook?

"Dia Jinseok. Adek tiri gue."

.

.

.

.

.

Di lain sisi, Jung Deok dan Shin ah kini tengah berdiri di depan kaca yang menjadi pembatas antara mereka dengan Jin. Keduanya menatap penuh harap pada seorang anak yang kini tengah meringkuk kesakitan di balik bilik penanganan dengan beberapa suster dan seorang dokter bersamanya.

So Far Away [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang