So Far Away
Happy Reading.
.
.
.
Menurutmu, apakah keluarga itu berharga?
Apakah keluarga perlu untuk di perjuangkan?
Yoongi menutup seluruh lembaran kisahnya saat kehilangan orang yang amat ia cintai. Sedari kecil Yoongi tak pernah membuka hati untuk siapapun masuk. Tak ada siapapun yang boleh memporak-porandakan lagi hatinya. Namun, tak ada yang tahu bagaimana jadinya hati seseorang dimasa depan. Yoongi tertipu keadaan lagi. Dan dirinya harus mengalami yang namanya perpisahan lagi setelah sekian lama menutup diri.
Dengan tangan mendorong pelan kursi roda sang adik, Yoongi menyusuri sebuah jalan setapak penuh bunga yang juga menjadi jalan menuju ke taman rahasia rumahnya.
Langkah kaki Yoongi sangat berat ketika ia harus menghitung detik demi detik yang ia lewati hari ini.
Ya. Hari ini adalah hari dimana Jin kembali siuman setelah koma selama dua minggu lamanya.
Anak itu terbangun ketika Yoongi tepat disampingnya. Yoongi sempat sangat bahagia saat itu, ia bahkan sampai tak hentinya mengucap syukur dan memeluk sang adik yang masih dalam kondisi lemah. Namun, pada hari itu juga ia harus mendengar dari mulut Jin sendiri jika anak itu kembali hanya untuk pamit pada semuanya. Dan Jin pun akhirnya menjatuhkan permintaan untuk berpiknik bersama di taman rahasia rumah Yoongi. Taman yang dibuat langsung oleh ibu Yoongi dulu kala.
Yoongi menahan isakannya kala langkah demi langkah ia ayunkan. Ia bahkan tak bisa melihat sekumpulan orang-orang yang katanya ingin ia lihat hari ini.
Air mata Yoongi menghalangi penglihatannya.
"Hai semuanya! Jin datang!" Teriak anak itu. Jangan salah, meskipun dalam keadaan sakit, Jin tetap anak yang enerjik.
Shin ah, Jung Deok, Jungkook, Taehyung, Jimin, Hoseok, dan dokter Kang yang berkumpul disana melambaikan tangan pada Jin. Mereka tersenyum palsu melihat kedatangan anak berwajah pucat yang menjadi kesayangan mereka.
Yoongi menghentikan laju kursi roda Jin tepat di dekat gelaran karpet kawan-kawan dan juga orang tuanya. Ia mencuri kesempatan sejenak untuk mengusap lelehan air mata di pipinya. Takut ketahuan Jin.
"Papa, gendong aku! Aku mau duduk di karpet!" Seru Jin. Jung Deok yang mendengar permintaan anaknya pun tersenyum seraya bangkit dan membawa Jin dari kursi roda menuju ke gelaran karpet itu.
Jin berbinar dengan keramaian orang-orang dan juga makanan dihadapannya. Ia senang. Semuanya berkumpul di depannya, dan poin pentingnya mereka tersenyum bahagia.
Yoongi mendudukkan dirinya tepat di samping Shin ah yang tengah sibuk menyiapkan piring untuknya menaruh buah-buahan untuk Jin.
"Kakak mau pisang mah!" Seru Yoongi.
Sebenarnya bukan benar ingin buah itu, tapi ia ingin terlihat menikmati suasana ini.
Yah, meskipun nyatanya tidak.
Semua berharap jika ini adalah pertemuan tanpa perpisahan. Semuanya berharap jika ini adalah satu hari indah yang akan selalu mereka ingat di dalam hati. Namun, Jin membuat semua ini bukan untuk bersenang-senang.
Ini untuk ucapan selamat tinggal darinya.
Ya, ini adalah hadiah kecil sebelum Jin pergi nantinya.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away [END]
ספרות חובבים*Bisa follow dulu sebelum baca Jinseok tahu jika luka dan sakit hati lumrah untuk di dapatkan manusia. Tapi, Jinseok hanya ingin ada orang yang menemaninya saat ia terluka. Tapi apa? Pada kenyataanya ia hanya sendirian. Tak ada yang menemaninya, b...