So Far Away [END]

Tak ada Rasa [22]

So Far Away
Happy Reading

.

.

.

.

.

.

Pada sore hari, Jin dan Yoongi pulang bersama lantaran di jemput oleh supir.

Kedua remaja itu kini berjalan beriringan ke dalam rumah semi mewah milik orang tua mereka.

Sepertinya di rumah sedang tak ada siapa-siapa, entah itu ibu atau ayah mereka. Keduanya seperti sedang tak berada di rumah.

"Nggak ada orang tuh alamat gue bisa ngerjain si Jin sesuka hati!" batin Yoongi bersorak.

Hari ini ia sedang ingin sekali menjahili dan membuat adik tirinya itu tak nyaman di rumah ini. Lagian juga hari ini tak ada jadwal bertemu dengan kawan-kawannya, lantaran rumah Hoseok kedatangan sang nenek, jadi tak ada tempat untuk melakukan rutinitas anak remaja. Dan tentu saja Yoongi bosan karenanya.

Ia tak bisa minum, tak bisa merokok, tak bisa menonton video, dan yang paling penting ia harus terjebak di rumah dengan si membosankan Jin.

Kesal sekali rasanya.

Yoongi dan Jin baru saja sampai di depan kamar mereka ketika tiba-tiba saja Yoongi mencekal tangan Jin yang hendak masuk ke kamarnya.

"Lo, ikut gue ke kamar!" seru Yoongi sambil menarik paksa adik tirinya itu.

.

.

.

.

.

"Lepas kak! Ngapain sih!" Jin menghempaskan tangan Yoongi tak suka.

Keduanya kini berada di kamar Yoongi yang bernuansa hitam dan merah itu. Jin yang mulanya memang tak mau ikut dengan Yoongi langsung melangkahkan kakinya guna keluar dari kamar orang yang saat ini sangat Jin benci itu.

"Heh! Tunggu dulu bego!" seru Yoongi marah. Tangannya kembali memegang erat tangan Jin yang hendak berlalu begitu saja dari kamarnya.

"Ih, lepasin kak. Aku mau ke kamar!" Jin meronta.

Yoongi yang memang lebih kuat tenaganya di bandingkan dengan Jin pun tanpa kasihan menghempaskan Jin hingga anak itu jatuh ke lantai dingin kamar Yoongi.

Brak!

"Diem lo bego!" sentak Yoongi.

Jin yang baru saja merasakan nyeri di pantatnya lantaran jatuh di dorong oleh Yoongi pun menatap tak suka Yoongi.

"Ada apa lagi sih kak?! Aku nggak buat salah loh sama kakak!" protes Jin. Kali ini ia benar-benar tak tahu lagi harus bersikap bagaimana pada Yoongi yang notabene-nya adalah kakaknya itu. Apalagi setelah apa yang Taehyung katakan.

Tidak. Ia benar-benar tak tahu harus apa.

"Lo gue suruh diem aja susah banget pake segala banyak tanya!" nada suara Yoongi meninggi.

Jin agak takut sebenarnya. Ia tak suka pada segala macam bentakan dan juga kata-kata kasar sebenarnya. Tapi, ia menahan dan menahan saja selama ini.

Bukannya ia ingin menyembunyikan kejahatan dari orang tua, hanya saja Jin tak tahu dampak buruknya. Ia takut ibunya akan kena juga.

Jin sangat takut ibunya kembali menderita.