So Far Away
Happy Reading.
.
.
.
.
Ditinggal di rumah bersama Jin mungkin adalah hal yang menguntungkan bagi Yoongi.
Tapi, tidak untuk kali ini.
Keduanya kini tengah terdiam di ruang tamu setelah ditinggal pergi begitu saja oleh kedua orang tua mereka. Katanya sih keperluan bisnis, jadi mau tak mau ditinggal berdua. Namun, yang menjadi masalah kali ini bukan ditinggal berdua nya, tapi tentang Yoongi yang tak bisa melakukan apapun pada si menyebalkan itu karena lagi-lagi anak itu sakit.
Wajah pucat, napas yang sangat berat, dan juga mata yang sayu adalah pemandangan yang kini terlihat di wajah Jin. Diperhatikan lagi, anak itu nampak seperti tak punya darah. Putih pucat, itulah dia.
"Mama sama papa udah pergi, dan lo malah sakit-sakitan terus! Nambah beban gue aja!" kesal Yoongi.
Jujur, kalau tak punya sisi kemanusiaan, Yoongi mungkin tak akan memandang sakitnya Jin. Ia akan suruh dan juga membuat anak itu melakukan segala hal. Tapi, anak itu agaknya lebih parah kali ini. Dan itu membuat Yoongi tak berani meninggalkan atau berbuat hal yang tidak-tidak.
Takut kenapa-napa. Itulah alasan Yoongi.
"Kakak nggak usah ngurusin aku kok. Aku bisa sendiri. Lagian aku juga mau istirahat aja. Tolong, biarin aku hari ini.. jangan seenaknya sama aku ya kak.." pinta anak itu dengan tatapan sayu.
Yoongi yang tadinya ingin mencak-mencak kini hanya bisa menatap agak iba. Ia dengar, asma anak ini kambuh lagi, dan di tambah dengan demam membuat Yoongi agak kasihan. Karena walau bagaimanapun niatnya bukan membunuh, tapi hanya memberi pelajaran agar anak itu tak besar kepala.
Hanya itu.
"Gue nggak bakalan bikin perkara sama lo. Karena gue nggak ada janji, gue di rumah aja hari ini. Dan lo.." Yoongi menunjuk wajah pucat Jin.
"Kalo lo sampe ngerepotin gue, bakal gue kasi pelajaran buat lo. Bukan cuma gue pukulin, tapi gue juga bakalan bikin mama kecewa sekali lagi sama lo!" ancam Yoongi.
"Iya kak. Aku nggak bakalan repotin kakak."
Jin yang mendengar itu mengangguk setuju. Lagian untuk melawan juga ia tak bisa. Kalaupun bisa, tanpa adanya yang percaya pada dirinya, ia pasti akan gagal.
Dia kan hanya sendirian. Tak ada lagi yang percaya padanya, bahkan ibunya sekalipun.
.
.
.
.
.
"Mau ngapain lo jalan sempoyongan gitu?" tanya Yoongi dengan muka kesal.
"Aku mau ngambil kompresan kak. Panas ku nggak mah turun," Jin menjawab jujur.
Dengan langkah yang tertatih dan tak lupa berpegangan erat pada pegangan tangga, anak itu berjalan menuruni anak tangga satu persatu. Dalam pandangan Yoongi, terlihat sekali bocah itu kesulitan. Belum lagi wajah pucatnya juga terlihat sangat menyedihkan di matanya.
Oh ya omong-omong, mengapa hari Jin memaksakan diri mengurus dirinya yang tengah sakit sendirian, jawabannya adalah karena Yoongi yang dengan iseng meliburkan para pembantu. Tidak libur benar-benar sih, mereka hanya akan datang ketika jam beres-beres dan jam makan saja, selebihnya maka Yoongi membebaskan semuanya. Tujuannya sih untuk menyusahkan bocah menyebalkan itu, tapi nyatanya keadaannya tak seperti biasa. Jin tak juga mendingan, dan malah Yoongi bisa melihat jika anak itu sakitnya makin parah.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away [END]
Fanfiction*Bisa follow dulu sebelum baca Jinseok tahu jika luka dan sakit hati lumrah untuk di dapatkan manusia. Tapi, Jinseok hanya ingin ada orang yang menemaninya saat ia terluka. Tapi apa? Pada kenyataanya ia hanya sendirian. Tak ada yang menemaninya, b...