So Far Away
Happy Reading.
.
.
.
.
Hoseok tak tahu iblis macam apa yang sudah merasuki sahabatnya Yoongi ini.
Diperhatikan, dari awal datang hingga jam menunjukkan pukul dua belas siang, Yoongi tak habis-habisnya menyuruh Jin ini dan itu. Padahal Jin sudah tampak tak baik-baik saja, tapi keras kepala Yoongi membuat pemuda itu tak mau tahu atas keadaan adik tirinya itu. Dari pagi hari, anak itu bahkan tak istirahat, tak makan, atau sekedar minum pun tidak. Dia selalu saja mengerjakan ini dan itu seolah dia adalah pembantu.
Dan itu hanya karena perintah seorang Yoongi. Untuk bersenang-senang tentunya.
Keempat remaja tanggung itu memang sengaja menghabiskan hari mereka membolos di rumah Yoongi. Bermain game, makan-makan, dan banyak hal lain yang menyenangkan. Tapi tebak siapa yang menderita?
Jawabannya tentu saja Jinseok.
Anak itu mengerjakan semua yang di perintahkan Yoongi padanya, bahkan perintah mengada-ngada sekalipun. Membersihkan kekacauan di ruang tamu, mencuci piring dan semua perlengkapan bekas makan-makan keempat lainnya, itu semua dia yang lakukan. Dan parahnya, itu dilakukannya dalam keadaan sakit.
"Woy Yoon, nggak kasian lo sama dia? Gue aja kasian, masa lo nggak!"
"Nggak." Yoongi menjawab sekenanya.
"Serius lo?!" Yoongi mengangguk.
"Anjir! Liat, adek lu udah kayak mayat anjing. Bentar lagi mata baru tau rasa lo!" seru Jimin menambahkan. Namun, Yoongi tak peduli.
"Dia mati ya urusan dia. Lagian dia juga bukan adek gue. Gua nggak peduli sama dia, dan mungkin nggak akan pernah peduli juga." tutur Yoongi tanpa beban.
"Anjir! Gila lo!" Seru Jimin.
Yoongi hanya mengedikkan bahunya melihat reaksi dari dua sahabatnya itu.
Melihat sikap Yoongi, Hoseok agak meringis dibuatnya. Ia tak percaya dengan apa yang ia dengar, dia saja yang bukan siapa-siapa sampai tak melepas tatapannya dari gerak gerik Jin karena khawatir. Tapi Yoongi?
Dia malah acuh. Sama sekali tak peduli. Dan itu membuat Hoseok iba. Apalagi anak itu habis kena semprot oleh Yoongi lantaran bawaannya jatuh berserakan di lantai. Tapi, Yoongi malah terlihat santai seperti tak ada beban. Pemuda itu makan, minum, merokok, dan bermain tanpa peduli apapun. Bahkan ia terkesan mengabaikan Jin, dan tentu saja itu mengundang ringisan dari Hoseok dan Jimin. Mereka saja yang punya dendam pada keluarga punya belas kasih, tapi Yoongi malah tidak.
Dia memang paling mengerikan.
Hoseok menggeleng tak habis pikir, "Gue harap nyokap bokap lo nggak bakal tau. Karena kalo tau, bukan cuma lo bakal kalah. Tapi kenyataan juga bakalan nampar lo." ucap Hoseok.
"Lo mungkin bakalan nyesel bro.." Hoseok berucap demikian.
Dan bagaimana reaksi Yoongi?
Jangan tanya, pemuda itu hanya menatap acuh pada Jin yang sudah tampak pucat pasi macam mayat hidup. Dia tak menghentikan atau berkomentar. Yoongi hanya diam, dan itu tentu saja sangat menyiksa Jin.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away [END]
Fanfiction*Bisa follow dulu sebelum baca Jinseok tahu jika luka dan sakit hati lumrah untuk di dapatkan manusia. Tapi, Jinseok hanya ingin ada orang yang menemaninya saat ia terluka. Tapi apa? Pada kenyataanya ia hanya sendirian. Tak ada yang menemaninya, b...