So Far Away
Happy Reading.
.
.
.
.
"Jadi udah boleh pulang?" Jin sumringah.Jung Deok dan Shin ah mengangguk dan tersenyum pada si bungsu.
Ini adalah hari ke 14 Jin di rawat. Atau lebih tepatnya sudah dua minggu lamanya Jin terkurung di rumah sakit ini. Jadi, bukankah kabar akan kepulangannya adalah hal yang sangat menyenangkan?
Tentu saja. Jin bahkan tersenyum riang karenanya.
"Nanti kalau udah di rumah, kalau adek sakit bilang ya? Soalnya mama sama papa susah bujuk dokter Kang buat izinin kamu pulang," Jung Deok menjawil hidung bungsunya. Jin mengangguk setuju.
Yah, ini memang agak sulit. Hampir saja ia menyerah meminta dokter yang merupakan sahabat dari ayah Jin itu untuk mengizinkan anaknya pulang. Bukannya apa, tapi Jin yang merengek ingin pulang dan terus menangis hingga membuatnya sempat hampir collaps lagi memaksa ayah dua putra itu untuk menurut.
Setidaknya Jin tidak menangis terus hingga keadaannya drop kan?
"Nanti jadi anak yang baik ya? Makan yang banyak, tidur yang cukup, minum obat, dan yang paling penting jangan main dan keluyuran dulu. Udara luar nggak bagus buat kamu," peringat Shin ah. Mendengar itu Jin agak menurunkan bahunya kecewa.
"Kalo nggak boleh keluar berarti nggak sekolah dong?"
"Adek ambil cuti. Kakak udah kasih surat keterangan dokternya buat sekolah. Pasti mereka ngerti," jelas sang ibu.
"Yah, padahal kangen sama Tae sama Yunri," ucap Jin.
"Nggak apa-apa. Kan nanti ketemu lagi kalau kamu udah sembuh."
Jin mengangguk. Untuk sekarang menurut adalah hal yang sudah seharusnya ia lakukan. Lagian, ia sudah sangat menyusahkan dengan biaya rumah sakit dan juga penyakitnya. Ia tak mau membuat susah lagi. Apalagi sekarang sedikit demi sedikit kakaknya berubah.
Jadi, bukankah itu adalah hal yang bagus?
.
.
.
.
Jin pulang.
Ia berlari ke rumah milik ayah sambungnya dengan wajah yang sumringah.
"Rinduu sama rumaaaaah.." ucap anak itu sembari duduk di sofa.
Shin ah dan Jung Deok tersenyum melihat betapa bahagianya Jin. Dan tepat saat keduanya masuk, Yoongi turun dari lantai dua dimana kamarnya berada dan menyapa keluarganya.
"Emang adek udah sehat? Kok pulang nggak bilang-bilang sih?" tanya si sulung.
Jung Deok yang mendengar pernyataan putranya itu menggeleng malas, "Papa udah bilang sama kamu pas anter sekolah, kamunya aja yang terlalu fokus sama HP."
Yoongi ber- "oh" ria mendengar ucapan sang ayah. Ia tak kesal, tak juga senang. Ia hanya heran saja kenapa orang yang katanya punya penyakit kronis itu bisa pulang padahal seharusnya ia dirawat.
Remaja itu memposisikan dirinya duduk di sebelah sang adik, tangan panjang milik Yoongi mengusak kepala Jin dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Jangan sakit-sakit lagi ya. Jangan mau balik ke rumah sakit! Rumah sakit itu bau," seru Yoongi. Tak pelak hal itu mengundang kekehan kedua orang tuanya dan sekaligus Jin juga. Kata-kata Yoongi barusan itu terdengar seperti harapan, tapi ya kata-katanya unik.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away [END]
Fanfiction*Bisa follow dulu sebelum baca Jinseok tahu jika luka dan sakit hati lumrah untuk di dapatkan manusia. Tapi, Jinseok hanya ingin ada orang yang menemaninya saat ia terluka. Tapi apa? Pada kenyataanya ia hanya sendirian. Tak ada yang menemaninya, b...