Bimbang [42]

369 58 11
                                    

So Far Away
Happy Reading

.

.

.

.

.

Yoongi tetap menunggu. Ia duduk di kursi yang berada di ruang rawat Jin. Tujuannya jelas untuk menunggu anak itu membaik.

Bisa Yoongi simpulkan jika Jin mungkin saja sudah lelah. Anak itu seolah suka dengan keadaannya sekarang. Membuat Yoongi khawatir dan tertidur dengan damai tanpa banyak dipenuhi pikiran-pikiran tak berguna seperti dirinya.

Cih! Yoongi tak suka perasaan ini. Tapi-

"Kanker paru-paru stadium tiga.." guman Yoongi.

"Dia bakalan mati dan harusnya gue seneng. Tapi ini.."

Tes

Air mata Yoongi menetes mengenai punggung tangannya sendiri.

Ya. Yoongi menangis untuk pertama kalinya karena anak itu.

Jujur saja, ia trauma pada kehilangan, ia trauma pada rumah sakit, dan ia juga trauma pada wajah yang pucat pasi serta deru suara mesin menyebalkan yang orang sebut AKG.

Mungkin, bisa saja ia meninggalkan Jin untuk bermalam sendirian, tapi kakinya malah tak mau beranjak. Seolah kelu. Seolah menjadi sebuah tanggul. Ia tak mau pergi.

"Gue nggak bisa pergi.. gue nggak bisa ninggalin dia.." gumam Yoongi.

Matanya menatap nanar pada sang adik. Butuh banyak kekuatan untuk bertahan seperti Jin. Dan Yoongi yakin, Jin pasti pernah ingin mengeluh saat itu. Tapi ua tak bisa.

Lagian, tak ada yang mendengarkan atau peduli padanya.

Posisi Jin sulit. Yoongi tahu itu.

"Kanker paru-paru bukan penyakit biasa, disebabkan gejalanya yang tak terlalu ketara, sering kali banyak pasien yang baru tahu penyakitnya. Dan untuk kasus Jin ini, sepertinya kankernya belum mendapatkan penanganan, bahkan cenderung diabaikan. Kakak juga tidak tahu pastinya, tapi kakak rasa adik kamu udah lama tau ini, tapi dia nyembunyiin semua ini dari kamu.."

Itulah yang Guan katakan pada Yoongi tadi.

Yoongi menggeram. Ia tak tahu harus bagaimana jika seperti ini. Ia sangat membenci anak itu dan menginginkan dia lenyap. Tapi bukan begini caranya. Yoongi tak suka jika kematian yang membuat Jin hilang dari kehidupannya.

Yoongi benci kematian.

Remaja itu mengusak rambutnya kuat. Frustasi seperti inilah yang selalu terjadi pada Yoongi kala masalah besar menimpanya.

Ia bingung. Ia tak bisa menghadapi ini.

"Gue nggak bisa kayak gini.."

Yoongi menggeleng. Di tatapnya lagi wajah yang sebagian tertutup masker oksigen itu. Selanjutnya Yoongi menghampiri adik tirinya dan langsung berdiri tepat di samping anak itu sembari menatapnya.

"Jin.."

Hiks

"Jangan kayak gini.."

Hiks

"Gue mohon.. bangun.."

Hiks

Hiks

So Far Away [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang