Sedikit Akibat [41]

383 66 13
                                    

So Far Away
Happy Reading

.

.

.

.

Duk

Duk

"Jin.. buka pintunya. Ini nggak lucu nak!"

Duk

"Jin!"

"Buka pintunya!"

Duk

Duk

"Jin!"

Shin menatap penuh cemas pada pintu kayu di hadapannya.

Sudah hampir 30 menit ia menggedor dan memanggil anak majikannya itu. Tapi tak ada sahutan. Jangankan sahutan, Shin bahkan tak merasakan adanya kegiatan di dalam sana padahal Jin sedari tadi belum keluar setelah ditegur Yoongi di ruang keluarga tadi.

"Jin.. buka pintunya nak.. bibi bawa makanan sama obat kamu ini.. tolong buka nak," seru Shin berusaha lagi. Namun sama sekali tak ada jawaban. Seolah tak ada siapapun di dalam sana.

Wanita paruh baya itu tak habis akal, seingatnya ada kunci cadangan di laci dekat kamar tuan mudanya itu. Dan segeralah ia bergegas.

Karena cemas yang mendominasi, dengan keringat yang hampir mengucur deras, Shin mengobrak-abrik laci itu tanpa peduli apapun lagi. Ia bahkan sama sekali tak menyadari jika kini Yoongi sudah ada di belakangnya dengan tangan yang memegang sebuah snack ringan.

"Bi?" Panggil Yoongi.

Yang dipanggil menoleh dan sedikit terkejut begitu mendapati Yoongi yang menatap dirinya bingung.

"Bibi ngapain? Kok kayak gelisah gitu?" tanya si pemuda.

"I-itu tuan.. anu.."

Yoongi menautkan alis, "Anu apa bi? Bibi mau ngapain?"

"Itu tuan..tuan muda Jin nggak keluar-keluar dari kamarnya sejak tadi. Padahal sudah saya gedor, tapi tetap saja tak ada jawaban," jelas Shin.

Kini Yoongi bingung. Seingatnya tadi dirinya dan Jin terlibat pertengkaran. Tapi, biasanya tidak sampai membuat anak itu marah atau menjadi seperti sekarang ini.

"Bibi yakin dia nggak keluar-keluar?" tanya Yoongi memastikan.

Shin mengangguk, "Iya. Bibi yakin, soalnya sebelum tidur tuan muda Jin selalu meminta disiapkan obatnya. Tapi malam ini tidak,"

"Bahkan kamarnya saja sangat sepi. Tapi sepertinya terkunci," jelas Shin.

Mulai ada rasa janggal pada hati Yoongi. Anak itu tak pernah sampai merepotkan atau membuat orang begini cemas. Bahkan yang ia lihat malah sebaliknya, saat sakit Jin akan diam dan hanya mengurung diri.

Tunggu?

Sakit?!

"Bi, aku bakalan coba dobrak. Bibi jaga jarak ya?"

Shin mengangguk.

Dengan segera Yoongi mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu kamar adik tirinya itu.

"Oke, satu.."

"Dua.."

"TIGA!!"

BRAK!!!

So Far Away [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang