Keadilan Semu [25]

261 43 20
                                    

So Far Away
Happy Reading

.

.

.

.

.

.

Tahu tak di hargai dan tak di percaya lagi, Jin tetap bertahan untuk tetap tinggal bersama keluarga tirinya guna memenuhi keinginan sang ibu. Jin berharap jika suatu saat ibunya bisa kembali menjadi ibunya yang dulu, tapi nyatanya meski telah setengah tahun berlalu, sang ibu tetap tak kembali. Malah semakin menjadi akibat hasutan dari kakak tirinya, Yoongi.

Dalam setengah tahun itu, entah berapa kali Jin mendapatkan hukuman atas apa yang tak pernah di perbuat nya.

Rokok, klub malam, balapan, berkelahi, bahkan juga kasus besar seperti mencuri. Yoongi telah menyiapkan semuanya untuk dirinya tanggung.

Jin rasanya sudah kebal. Setiap Yoongi hampir terpergok, selalu dirinya yang ada disana. Seperti hari kemarin, Yoongi yang baru saja habis bercumbu bersama seorang teman wanita malah menuduh Jin yang bersama dengan mereka. Dan tentu saja, orang tua mereka percaya pada Yoongi. Mereka hanya tahu Jin nakal selama ini, sama sekali tak tahu jika Jin hanya korban. Bahkan setelah apa yang mereka lewati.

Sebetulnya beberapa kali nenek Jin datang untuk menjemput Jin dengan alasan jika Jin tak bahagia di rumah ini. Namun, Jin adalah seorang putra, tak mungkin untuk meninggalkan ibunya sendirian dan mendapatkan kehidupan baru tanpa sang ibu. Jadi, tak ada satupun tawaran yang Jin ambil dari sang nenek selama ini. Bahkan hingga akhirnya beliau meninggal dunia.

Jin tak pernah ingin pergi. Bahkan mungkin jika diusir sekalipun.

Jin memang begitu. Dan akan selalu seperti itu.

.

.

.

.

.

"Gue nggak habis pikir, apa sih yang ada di otak lo sampe bisa bertahan sejauh ini? Gue aja yang orang tuanya cerewet langsung gue tinggal pergi!" Taehyung menaruh nampan berisi dua gelas minuman dinginnya di depan Jin yang sedang berkunjung ke apartemennya.

Mendapatkan pertanyaan seperti itu sebagai pembuka obrolan, Jin yang merasa agak tercubit dengan pertanyaan Taehyung pun lebih dulu meminum minuman yang sahabatnya itu hidangkan.

"Aku juga nggak tau Tae. Aku sayang sama mama. Cuma mama yang aku punya, dan kalau pergi.. aku nggak tahu gimana mama nantinya. Aku takut Tae.." ucap Jin.

"Gue tahu lo takut, tapi udah sering banget lo kesini dengan keadaan kayak gini. Gue sebagai sahabat lo nggak terima dong!"

Jin menghela napas. Benar kata Taehyung. Dia terlalu sering datang ke apartemen ini setelah mendapatkan hukumannya di rumah. Dan Taehyung mungkin tak akan secerewet itu jika Jin hanya dihukum saja. Tapi, bukan hanya hukuman yang Jin dapat, ia juga sering dapat siksaan dari Yoongi yang jahat itu. Sering banyak lebam yang Jin dapat. Apalagi di hari senin seperti ini. Jin pasti akan kena hukum setelah Yoongi puas bersenang-senang di malam harinya.

"Jin.. gue nggak nyaranin lo buat nggak berbakti. Tapi bukan kayak gini namanya berbakti. Lo harus bisa bedain itu.." Taehyung yang berucap demikian, tapi Jin yang merasa jika ucapan itu terlalu berat untuknya.

Setengah tahun bukanlah waktu yang sebentar, Jin bahkan sudah terbiasa dengan peraturan baru atas dihukumnya ia. Tapi tetap saja, Jin adalah Jin. Dia adalah anak yang ingin disayangi. Ingin di hargai. Hanya saja mungkin Jin terlalu naif hingga tak sadar jika dirinya diperlakukan tak adil selama ini.

Mungkin pernah adil, hanya saja itu semu, tak bertahan lama dan tak membuat bahagia.

"Aku bakalan inget kok sama kata-kata kamu. Dan makasih buat tumpangannya. Seperti biasa aku pulang nanti malem.."

Taehyung mengangguk, "Santai aja. Rumah gue terbuka lebar buat lo. Kapanpun itu, lo bisa dateng kesini.." ucapnya sambil mengulas senyum.

.

.

.

.

.

"Darimana aja adek baru pulang?"

Pertanyaan itu membuat langkah Jin terhenti dan menoleh pada si empunya suara.

"Abis dari apartemen temen." Jin menjawab jujur.

"Terus pulang malem gitu?" Mama yang tadi bertanya mengangkat alisnya sambil menatap Jin curiga.

Bukan apa-apa, tapi terakhir berkata habis dari apartemen temannya, Jin malah ternyata habis balapan. Dan tentu saja Shin Ah tak suka itu.

Ia tak pernah mengajarkan hal yang buruk pada Jin. Bahkan sedikitpun.

"Aku cuma habis main sama dia, dan itupun diapartemen. Kalo mama nggak percaya, tanya aja ke penjaga lobi di apartemen dia." Jin berkata sarkas. Shin Ah tentu saja tak terima.

"Kok kamu ngomong gitu sama mama?" tanyanya.

Jin tersenyum samar, "Cuma mau kasih bukti aja. Takutnya mama nggak percaya dan ngira aku macem-macem."

Shin Ah tak nyaman. Semakin hari rasanya memang seperti ini. Sikap Jin menjadi sangat dingin dan juga terkesan jauh darinya. Padahal, Shin Ah tak pernah menjauh, apalagi menjauh dari anak kandungnya sendiri. Baginya, Jin yang berubah adalah misteri. Dan walau sudah hampir beberapa bulan berlalu, Shin Ah masih belum tahu penyebab nakal dan berubahnya sifat Jin.

Mungkin karena dia sering menghukum, atau juga karena Jin belum terima ia menikah lagi.

"Yaudah, kamu istirahat aja gih. Besok sekolah, jangan sampe nanti kamu telat." Shin Ah memilih memutus pembicaraannya. Ia takut jika nantinya akan kelepasan lagi menghukum, karena jujur ia rasa ia semakin sering menghukum Jin.

"Jin ke kamar. Selamat malam.."

Bahu yang selebar bahu mendiang suaminya sekaligus ayah dari Jin itu menjauh dan meninggalkan Shin Ah yang kini masih terpaku di ruang tengah dengan teh mengepul di meja sana.

Shin Ah baru sadar jika tinggi Jin bertambah beberapa bulan ini. Tapi, walaupun tinggi anaknya bertambah, semua sifat baik yang ada dalam dirinya pun lenyap. Ingin sekali Shin Ah percaya jika anaknya masih anak yang sama. Jin masih anak yang baik yang ia kenal. Tapi, tak mungkin jika Yoongi berdusta, dan lagi pula semua bukti juga berpusat pada Jin.

Yap, Shin Ah hanya menghukum sesuai bukti. Dan itupun ia lakukan semata-mata untuk mendidik putranya. Bukan bermaksud buruk atau menyiksa. Ini hanya murni karena ingin membuat Jin menjadi anak yang baik.

Hanya itu. Ya, hanya itu tujuan Shin Ah.

.

.

.

.

.

.

To be Continue
See you

[Walaupun lagu Love is Gone bukan murni menceritakan cerita ini. Tapi pas part "Don't tell me that you love is gone" kok Ryuu ngerasa sesek banget.

Itu Jin banget weh😭😭😭😭
Apalagi disini Shin Ah totalitas banget berubahnya.

Jujur, pengen lenyapin keluarga Jin aja. Tapi, kalo lenyap kan cerita abis ya kan..

😢😢😢]

So Far Away [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang