So Far Away
Happy Reading.
.
.
...
.
.
.
Hari ini, Jin yang kemarin di rawat sudah di perbolehkan pulang oleh dokter.
Menghabiskan waktu satu minggu di rumah sakit karena hampir-hampir meninggal, Jinseok yang telah bosan di rawat akhirnya pulang juga. Anak itu sangat senang saat tadi mendapatkan kabar dari ayah tirinya jika dirinya sudah boleh kembali ke rumah.
Ah, rasanya seperti baru keluar dari penjara saja.
Tangan Jin di genggam erat oleh sang ibu di dalam mobil. Sambil tersenyum, wanita paruh baya itu mengusap sayang kepala putra kandungnya dengan lembut.
Tak lupa, sang ayah yang tengah menyetir mobil pun sesekali berbalik dan tersenyum sembari menanyakan perasaan Jin.
Sangat seperti keluarga bahagia bukan?
Tapi, kurang satu orang. Dan itu adalah Yoongi. Kakak tirinya.
Omong-omong kemana dia? Kenapa tak ikut? Padahal biasanya dia selalu ada dalam setiap waktu untuk mengawasi Jin. Mungkin takut jika Jin merebut perhatian orang tua mereka terlalu banyak. Dia memang seperti itu.
"Mama?" panggil Jin. Sang ibu menoleh pada putranya itu.
"Hm?"
"Ada yang adek pengen?" tanya sang ibu.
Jin yang ditanya demikian pun menggelengkan kepalanya.
"Adek cuma mau tanya, kakak kemana? Kok nggak ikut?" tanya anak itu ragu.
Shin Ah yang di tanya demikian tersenyum dan kembali mengusap kepala anaknya itu.
"Kakak lagi ada eskul. Katanya pulang sore. Adek kangen sama kakak ya?"
Pertanyaan barusan harusnya lumrah di tanyakan seorang ibu pada anaknya yang baru saja menanyakan keberadaan saudaranya. Tapi ini beda, ini adalah Jin, dan saudaranya adalah Yoongi. Jadi, Jin hanya mengangguk dengan terpaksa begitu di tanya demikian.
Mengingat kembali perihal sang kakak, Jin jadi kembali takut pada ancaman kakaknya. Setelah ia sehat, pasti akan di suruh lagi sekolah oleh orang tuanya. Dan berdasarkan apa yang ia alami, begitu ia sekolah pasti nanti Yoongi kakak tirinya itu akan berulah lagi.
Dan jujur saja, ia takut pada anak yang bahkan hanya berbeda dua tahun dengannya itu. Karena ia sangat tahu bagaimana cara dia itu berpikir.
Anak itu nakal. Dan perilakunya persis seperti preman yang sering ada di drama-drama.
Menakutkan.
"Oh ya, kalau nanti udah sehat, adek bisa sekolah lagi loh. Dan adek nggak usah takut, semuanya udah tau kok kalau adek di jebak. Dan kakak kelas yang bully adek udah di keluarin, jadi nggak perlu takut ya sayang?" ucap ayah.
Mendengar itu, wajah Jin menegang.
Ia tak mau sekolah bersama dengan Yoongi. Ia takut kena masalah yang bisa saja lebih besar dari yang kemarin.
Ia tahu, permainan Yoongi sangatlah cantik. Bahkan remaja itu sudah mampu memanipulasi tersangka.
Dia menyeramkan. Dan Jinseok tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away [END]
Fanfiction*Bisa follow dulu sebelum baca Jinseok tahu jika luka dan sakit hati lumrah untuk di dapatkan manusia. Tapi, Jinseok hanya ingin ada orang yang menemaninya saat ia terluka. Tapi apa? Pada kenyataanya ia hanya sendirian. Tak ada yang menemaninya, b...