Sebelum [38]

295 52 12
                                    

So Far Away
Happy Reading

.

.

.

.

.

Semenjak mengetahui tentang penyakitnya Jin menjadi lebih pendiam sekarang. Ia hanya berbicara jika diajak bicara, bercanda jika memang waktunya bercanda, dan tersenyum ketika memang dibutuhkan untuk tersenyum. Tak ada lagi semangat dan keceriaan dari Jin, energi positif yang ia punya seakan-akan hilang begitu saja.

Seperti raib ditelan bumi, Jin berubah menjadi pribadi yang membuat semua orang terdekatnya merasa aneh.

"Mau tambah telurnya sayang? Adek harus sarapan yang banyak biar kuat sekolahnya," ucap Shin Ah. Jin diam.

Keluarga bahagia dengan banyak dusta di dalamnya itu kini tengah sarapan bersama sebelum beraktifitas masing-masing. Ada Jung Deok yang makan dengan tenang, ada Shin Ah yang sibuk menyuruh kedua anaknya makan, ada Yoongi yang tampak tak suka, dan ada Jin yang kini hanya menatap makanannya tak berselera.

"Kok makanannya nggak di makan sih? Adek sakit? Atau mual? Coba bilang mama," Shin Ah menatap khawatir putranya itu. Tak berbeda jauh dengan Jung Deok yang seketika langsung memperhatikan putra sambungnya yang barusan di tegur sang istri.

"Adek kalo sakit bilang papa sayang, papa nggak mau nantinya sampe masuk RS kayak waktu itu. Papa khawatir sama adek," pria itu mengusap kepala Jin.

Diperlakukan demikian, Yoongi yang sedari tadi memakan sarapannya langsung menelusupkan satu tangannya dan mencubit keras paha Jin guna memberikan kode pada anak itu supaya tak seenaknya cari muka.

"Adek nggak apa-apa kok mah. Adek baik-baik aja. Adek nggak makan karena kayaknya gigi geraham belakang adek mau tumbuh, lumayan sakit mah," Jin beralasan.

Tak disangka kebohongan Jin itu dipercaya ayah dan ibunya. Hal itu tentu membuat keduanya bernapas dengan lega.

"Syukur deh kalau gitu. Walaupun sakit, tapi itu tandanya adek mau tumbuh dewasa.." senyum sang ibu membuat Jin ikut tersenyum.

"Iya mah."

"Dan papa pesen sama adek ya, sekiranya adek sakit, bilang sama mama papa. Jangan sampe mama papa dapet berita kayak kemarin lagi dari bibi. Adek tuh spesial, dan papa mau jaga spesialnya papa sama mama ini.." ucap Jung Deok tulus.

Jin tersenyum canggung dan menganggukkan kepalanya.

"Jadi, cuma adek nih yang disayang? Ke kakak nggak sayang?" ucap Yoongi nimbrung.

"Ya sayang juga dong. Kalian berdua, anak papa dan mama yang paaaling papa sama mama sayang.."

"Kalian jagoan kita.." ucap mama sambil terasenyum.

Berbeda dengan Jin, Yoongi tersenyum lebih natural karena ia sedang dalam mode beraktingnya. Dan perlu kalian ketahui, apa yang Yoongi ucapkan, apa yang Yoongi lakukan, dan apa yang Yoongi tunjukkan semuanya adalah topeng. Karena sejatinya Yoongi tetaplah Yoongi, anak itu tak akan puas dengan kasih sayang yang dibagi sama rata. Ia mau semuanya.

Ia ingin segalanya. Bahkan ketika itu menjadi hak Jin sekalipun.

.

.

.

.

.

Jin berada di pantai saat ini.

So Far Away [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang