Luka [10]

396 51 25
                                    

So Far Away
Happy Reading

.

.

.

.

.

.

Jin belum sadar, tapi katanya keadaannya kini sudah lebih baik hingga ia bisa di pindahkan ke ruang rawat biasa.

Agaknya Yoongi sekeluarga harus bersyukur akan hal itu, sebab walaupun belum bisa membuka mata, si bungsu telah terbebas dari ancaman kematian jika bisa keluar dari ruang ICU.

Pagi ini, dengan telaten Shin Ah mengusap tubuh Jin dengan handuk basah agar anak itu bisa nyaman walaupun tertidur. Jujur saja, ada rasa kesepian ketika sang putra tak ada dalam setiap gerak matanya. Biasanya Jin selalu memenuhi gerak matanya walau pun beberapa hari ini tidak lagi, tapi kali ini Shin Ah harus bersabar lebih banyak karena putranya harus terbaring seperti ini.

Shin Ah mengelus rambut sang putra yang agak lepek. Di tatapnya lamat-lamat wajah putra yang telah ia lahirkan dengan susah payah itu.

Masih ada jejak-jejak suaminya dalam wajah Jin, walaupun kenyataannya ia lebih banyak mirip Shin Ah ketimbang ayah kandungnya sendiri.

"Adek pules banget tidurnya. Mama kangen loh dek," ucap Shin Ah.

Air mata keluar dari mata indah beriris coklat muda yang persis milik Jinseok. Ia tak sanggup. Ia tak sanggup melihat sang putra yang tak berdaya seperti ini. Meskipun Jin telah membuat kesalahan sekalipun, kasih ibu tak akan pernah berubah 'kan?

Lama menatap sang putra yang masih saja terbaring, Shin Ah tiba-tiba saja merasakan jari tangan Jin yang bergerak-gerak di genggamannya.

Shin Ah yang tadinya menangis pun mengusap kasar air matanya dan memencet tombol darurat seraya mengusap kepala sang putra dengan panik. Jujur saja takut terjadi sesuatu. Ia takut putranya kenapa-napa.

"Adek yang kuat ya nak, mamah butuh adek. Mama nggak bisa hidup tanpa adek. Jadi.. jangan tinggalin mama. Mama mohon dek.."

"Mama mohon banget.."

Dan setelah mengucapkan itu sembari menangis, tiba-tiba saja tubuh Jin menggelinjang dan terjadi kejang-kejang serta susah bernapas. Shin Ah sangat panik saat itu, ia bahkan menggenggam erat tangan Jin hingga kemudian dokter datang dan mengambil alih Jin. Dokter itu melepas tautan tangan Shin Ah dan menyuruh ibu satu anak itu meninggalkan ruang rawat guna memeriksa pasiennya yang dalam keadaan yang tak baik-baik saja itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Siang itu, Yoongi dan juga Jung Deok berlari di koridor rumah sakit dengan rasa cemas yang menghantui mereka berdua.

Baru saja mereka mendengar kabar jika tiba-tiba Jin mengalami kejang-kejang hebat. Dan itu tak pelak membuat keduanya merasa cemas bukan main. Bahkan Jung Deok dan Yoongi sampai meninggalkan kegiatan mereka karenanya.

Sekitar 5 menit berlarian dengan perasaan tak keruan, keduanya pun akhirnya sampai di ruang rawat dimana Jin berada. Tepat di depan ruangan itu, mereka kini melihat Shin Ah yang tengah berdiri dengan resah.

So Far Away [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang