20 - Aku lebih dulu menyentuhnya

13.4K 288 1
                                    

"Ares!!!!" Agnia berteriak tepat di telinga Ares.

Pria itu tersentak bangun, memegangi telinganya.

"Bisakah bertingkah seperti manusia Agnia?"

"Kau apakan lagi aku? Bukannya kemarin kau sudah janji tidak mengulanginya?"
Agnia duduk menahan selimut didadanya.

"Aku? sadarlah sayang siapa yang memohon untuk dimasuki semalam?" Ares berbisik di telinga Agnia.

"Jangan banyak alasan Ares kau yang membuatku mabuk?"

"Bahkan kau tidak mabuk sayang, kau sadar."

"Aku tidak percaya padamu." Dengan cepat Agnia menyentuh emeral eyesnya, tidak memperdulikan Ares yang terkejut disebelahnya tapi Ares berusaha terlihat biasa saja karena lebih besar rasa gairahnya sekarang.

Agnia menyentuh layar, lalu tampil lah vidio kamar hotel yang mereka tempati sekarang. Memperlihatkan Ares yang menjauhi agnia duduk di sofa, kemudian Agnia membuka gaunnya, dan Ares menuju ke pintu kamar. Tapi Agnia mencegahnya lalu memohon pada Ares dengan suara mendesah.

"Sudah percaya padaku hm?" Ares memeluk Agnia dari belakang dan mencium pundaknya menuju ke leher Agnia.

Wajah Agnia menahan malu melihat layar yang menampilkan adegan panas mereka, bahkan Agnia yang sangat bergairah.

"Kita bisa mengulangnya lagi sayang, aku tau kau ketagihan bercinta denganku."

Agnia menutup mata nya kuat lalu membukanya. Menoleh ke kanan menatap Ares yang sudah bergairah.

"Pasti ada kesalahan. Aku tidak mungkin memulai duluan." Agnia membela dirinya mempertahankan rasa gengsinya.

"Kau sudah melihat buktinya." Tangan dan bibir Ares masih terus menjelajah tubuh Agnia.

"Tunggu, semalam aku mencarimu tapi kau menghilang."

"Aku menyelamatkanmu dari bajingan itu sayang. Kalau bukan karena aku mungkin kau berakhir di ranjang dengannya. Sudah ku peringatkan jangan minum alkohol. Kau saja yang pembangkang." Ares mengeraskan rahangnya, menatap Agnia tajam.

"Maksudmu siapa yang merencanakan ini?"

"Alat canggihmu ini kan bisa digunakan, cobalah cari saat di ballroom."

Agnia menuruti Ares, dan ya menampilkan Pria yang memasukkan cairan dari botol kecil ke dalam gelas lalu menyuruh pelayan memberinya pada Agnia. Saat Agnia sendirian dan obat itu bereaksi, Pria itu ingin mendekati Agnia tapi dihalangi Ares. Terlihat Ares berbisik pada Pria itu membuat Pria itu menunduk dan mundur perlahan. Lalu Ares menggendong Agnia ditengah keramaian. hilang di pintu Ballroom.

"Mr. Waller? Kenapa dia melakukannya?"

"Karena dia selalu ingin memiliki apapun yang ku punya sayang."

"Apa yang kau bisikkan padanya."

"Kau tidak perlu tau itu, yang perlu kau tau-" Ares menyentuh layar hijau itu dan menampilkan vidio panas mereka semalam, terdengar desahan Agnia yang menggema di ruangan. "Kita lanjutkan permainan kita sayang, aku tidak tahan. Aku tidak akan melakukannya tanpa persetujuanmu, itu kan janjiku."

Agnia menunduk malu, menyentuh emerald eyesnya hingga layarnya lenyap.

"Sayang jawab aku? Lihatlah aku tidak bisa menahannya lagi." Ares membuka selimutnya menampilkan benda keras miliknya.

"Tapi-"

"Nanti kita bisa menontonnya lagi sayang." Agnia tersentak mendengar ucapan Ares, lalu Ares mencium bibirnya dan terjadilah ya diinginkan.

Emerald EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang