7 - Penculikan?

14.9K 548 4
                                    

"Awas Agnia!!!" Teriakan seorang pria terdengar di telinga Agnia.

Tunggu, Agnia? Bukannya Ken sudah pergi, siapa yang memanggil dengan nama itu.

Agnia berbalik dan ...

Ting ting ting

Bunyi peluru bersentuhan keras dengan aspal bandara tepat di depan kaki Agnia dan benda pipih yang berserakan ditempat yang sama.

Agnia melihat empat pengawalnya tergeletak tak bernyawa. Tapi anehnya, wajah Agnia terlihat datar seperti tak terjadi apapun. Beberapa orang berlarian mengejar pelaku penembakan. Agnia memicingkan matanya, tidak mengenal pengawal yang mengejar itu, dia hanya membawa empat pengawal tadi.

Sampai lengan kekar memeluk pinggangnya dari belakang.

"Kau tidak terluka kan sayang?"

Agnia menoleh untuk memastikan siapa pria yang brani memeluknya.

"Kau? Bukannya sudah kembali ke Rusia?"

Pria itu tersenyum miring.

"Menguntitku heh?"

"Aku tau apapun tentang musuhku. Kau ingat?"

"Aku kekasihmu. Kau lupa?"

Agnia berusaha melepaskan pelukan pria bangsawan dibelakangnya namun tak cukup melawan tenaganya yang kuat, Agnia berusaha menginjak kaki pria di belakangnya tapi selalu bisa menhindar.

"Jangan kurang ajar padaku Ares!"

"Aku hanya merindukan kekasihku, apa aku salah?"

"Aku bukan kekasihmu."

"Seluruh dunia tau kau kekasihku, masih saja menyangkal hm"

"Kalau begitu aku mau memutuskan hubungan kita. Biarlah seluruh dunia tau yang seharusnya."

"Tidak. Ikut aku."

Ares menarik pinggang Agnia secara paksa namun perempuan itu mengeraskan tubuhnya.

"Lord, Pesawat sudah siap." Steave menghampiri Ares dengan sedikit membungkuk.

Ares mengangguk pelan dan menyelipkan tangan kirinya ke belakang lutut Agnia. Mengendong tubuh ramping kekasihnya ala bridal style menaiki tangga pesawat.

Agnia berusaha berontak, namun Ares tak menghiraukan, terus masuk ke dalam pesawat melewati pramugari yang berpakaian seksi berusaha menggodanya. Namun seperti biasanya Ares tidak melirik sedikitpun, baginya Agnia wanita yang menarik perhatiannya saat ini.

"Kau mau menculikku? Aku tidak mau ikut!!" Agnia berteriak sambil memukul dada Ares.

"Harus ikut anggap saja ucapan terimakasihmu padaku sudah menyelamatkan mu dari tembakan tadi."

"Astaga kau memang pria gila, kenapa bisa jadi bangsawan! Aku yakin yang menembakku tadi orang suruhanmu." Steave menahan tawa mendengar bosnya dimaki perempuan untuk pertama kalinya.

Ares membawa Agnia ke dalam kamar membantingnya di kasur dan mengunci pintu. Wajah Ares terlihat menyeramkan dengan rahang yang mengeras dan tatapan tajamnya mengarah ke Agnia.

"Jangan asal menuduh, kau lihat sendiri pengawalku mengejar pelakunya tadi."

"Cih aku tak percaya!"

Ares duduk di pinggir ranjang king size itu, meraih kedua tangan Agnia. Kali ini wajahnya begitu serius dengan puppy eyesnya tapi malah terlihat menggemaskan di mata Agnia.

"Kau ikut denganku sayang, aku tidak mau hal seperti tadi terjadi lagi."

Ada apa dengan bangsawan gila ini, berusaha meluluhkan hatiku? Cih jangan harap!

Emerald EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang