Agnia Gayatri Purwoko, dokter yang membuat para kaum adam rela berpura-pura sakit, hanya untuk disentuh olehnya. Selalu menjadi pusat perhatian karena parasnya bagai dewi Rusia ditengah kota Jakarta. Tatapan mata emerald-nya membuat siapapun tertund...
Agnia membuka matanya perlahan, melihat pintu balkon yang terbuka di hadapannya menampilkan menara eiffel dan langit mendung disertai hujan kecil.
Agnia mengernyitkan dahinya setelah sadar tangan Ares menyentuh langsung kulitnya bukan hanya kulitnya tapi puncak dadanya. Dengan takut Agnia melirik ke bawah melihat selimut yang tersingkap memperlihatkan tubuhnya tidak memakai apapun kecuali selimut yang sama dengan Ares.
Agnia menarik nafas kasar, mengumpat dirinya sendiri yang terbuai oleh pesona pria dibelakangnya. Agnia bergerak merasakan sakit di inti tubuhnya, entah berapa kali mereka melakukannya semalam yang jelas Ares tidak pernah puas dan meminta lagi. Hingga melakukannya di balkon dan lupa menutup pintu itu lagi.
"Ares!! Bangun!" Agnia berteriak.
"Mau minta lagi hm?"
"Aku lelah mau mandi. Tanganmu menghalangiku Res."
Ares menatap Agnia yang murka dihadapannya "Diluar hujan, kita bisa saling menghangatkan."
"Tidak lagi aku terbuai oleh rayuanmu Tuan bangsawan!"
"Benarkah?" Ares mencium dan menghisap leher Agnia.
Agnia bergerak gelisah, "Hentikan Ares!"
Ares menghentikan ciumannya "Terimakasih sayang, aku menjadi orang pertama bagimu dan aku pastikan kita akan menikah secepatnya."
"Jangan berkhayal Tuan bangsawan, sudah aku ingin mandi."
Dengan berat hati Ares melepas pelukannya, Agnia seperti singa mengamuk pagi ini.
Setelah Ares membersihkan diri, pria itu terpaku menatap gadisnya yang sudah tidak gadis lagi berdiri di dekat jendela, tanpa makeup dengan rambut berantakan menatap ke arahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ares langsung memeluk kekasihnya dari belakang berbisik sensual ditelinganya.
"Kau sangat cantik sayang, bolehkah aku memintanya lagi?"
"Tidak! Jangan merayuku. Semalam sebuah kesalahan, aku tidak ingin melakukannya lagi."
Ares membelai punggung Agnia yang terbuka, mengecup punggungnya. "Aku tidak akan melakukannya tanpa persetujuanmu."
Suara berisik orang-orang di dalam Ballroom Hotel megah seketika senyap, saat melihat sepasang kekasih yang memiliki aura dingin tanpa tersenyum.
Perempuan berbalut dress panjang tanpa lengan berwarna lavender, dengan taburan berlian dibagian dadanya. Rambutnya tergerai indah di belakang tubuhnya. Agnia memeluk lengan berotot disebelahnya, Ares yang terlihat berjalan angkuh dengan toxedo serba hitam seperti biasanya.