35 - Minta Restu

6.1K 216 0
                                    

Agnia tiba di Kastil Feliks, para pengawal berpakaian serba hitam dan maid berpakaian biru tua berjejer menyambut kedatangannya. Ares membantu Agnia turun dari limosin hitamnya. Dengan merangkul Agnia, Ares masuk ke dalam Kastil. Para Pengawal dan Maid menunduk hormat pada Lady baru mereka. Di ruang utama Kastil telah berdiri Feliks, Leo dan Stevy menunggu sepasang kekasih yang barusaja bertunangan.

Agnia memanyunkan bibirnya, berjalan ke arah Feliks. "Grandpa, kenapa berlebihan begini?"

"Mereka menyambutmu sayang, telah lama Grandpa menunggu moment ini." Agnia malah teralihkan dengan tiga bingkai ukuran besar menampilkan tiga wanita berbeda generasi.

Feliks menunjuk bingkai yang paling kiri. "Dia Yurie Gayatri Czar, Grandma mu Agnie."

"Gayatri? Itukah alasan ibu memberiku nama tengahku Gayatri."

Feliks tersenyum getir, "Ibumu sangat menyayangi istriku, tapi aku yang egois memisahkan mereka karena memilih pria bukan bangsawan. Maafkan aku Agnie."

Agnia menyandarkan kepalanya di bahu Feliks. "Sudahlah Grandpa, semua hanya masalalu, ibu pasti bahagia melihat kita bertemu."

"Aku sudah tau keberadaanmu dari lama, tapi aku tidak punya keberanian untuk menemuimu dan aku juga tau selama ini Leo sangat dekat denganmu, makanya aku memanfaatkan itu. Berpura-pura menjodohkan Stevy dan Ares. Grandpa tau Leo dan Stevy menjalin hubungan diam-diam." Feliks tersenyum tipis.

Agnia terkekeh, "Akhirnya grandpa membalaskan perbuatan Leo, kau tertipu iblis hutan." Agnia menjulurkan lidahnya ke arah Leo.

Leo hanya menatapnya tajam, berdebat dengan Feliks adalah hal percuma.

"Apapun ku lakukan agar kau memaafkanku Agnie."

"Terimakasih Geandpa, tapi kenapa hanya foto Grandma, ibu dan aku. Grandpa tau kan Ghea dan Felicia?"

"Aku tau. Tapi aku memutuskan kau pewaris tunggal. Aku tetap menganggap mereka sebagai cucuku, dengan senang hati jika mereka mau ke kastilku. Tapi sepertinya sulit, ayahmu akan mencegahku menemui anaknya dan sekarang dia berusaha mengambilmu dariku. Berita tentang acara semalam sudah menyebar, dia pasti akan melakukan segala cara agar kau pulang Agnie." Raut wajah pria tua itu berubah menjadi sendu tersirat kecemasan disana.

Agnia tak mau bersedih lagi, ia langsung merangkul lengan Feliks. "Biarkan saja dia Grandpa, ayo kita dinner."

Feliks mengarahkan Agnia ke ruang makan, ternyata Valero, Kanaya, Zenya sudah menunggu disana. Agnia terperangah, "Dad, kau disini juga?" Wanita itu memeluk Valero

"Iya sweetheart."

"Hanya Daddy saja yang disapa?" Raut wajah Kanaya berubah sedih.

"Eh iya mom." Agnia tersenyum canggung lalu memeluk Kanaya.

"Jadi kau sudah tau semua cerita sebenarnya honey?" Valero menggoda Agnie dengan senyum khasnya.

"Iya Dad, si iblis hutan itu membuat drama gila ini." Agnia menunjuk Leo dengan dagunya.

Leo berdecak. "Berhenti memanggilku iblis hutan Queen."

Semuanya tertawa melihat perdebatan Agnia dan Leo tak kunjung usai. Suasana dinner kali ini terlihat berbeda dengan kehangatan tanpa kebohongan dan drama yang telah disusun.

Setelah keheningan melanda Feliks buka suara menatap Ares. "Terimakasih telah mengembalikan cucuku Res."

"Dengan senang hati Grandpa, sudah ku bilang sejauh apapun cucumu kabur dia akan kembali padaku." Ares tersenyum bangga, membelai jemari Agnia disampingnya.

Emerald EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang