29 - Drama

6.3K 258 0
                                    

Hii maaf ya baru sempat up lagi;)
Jangan lupa vote ya ❤️‍🔥

"Fuck!! Agnia awas kau!"

Agnia tidak peduli, keluar dengan cepat Ares membenahi celananya, masuk ke dalam toilet menuntaskan hasratnya.

Di luar ruanga Agnia tersenyum puas. Pedro dan steave terlihat heran melihat Agnia.

"Steave, jangan buat kesalah kalau tidak ingin Bosmu menguburmu hidup-hidup."
Steave hanya mengangguk walaupun bingung dengan perkataan Agnia.

"Pedro kita ke kantor sekarang, lewat basement saja, di lobby banyak wartawan."

"Baiklah Nona Queen."

Agnia beranjak pergi menyisakan Steave yang bingung masuk atau tidak ke ruang meeting. Saat Steave masih berpikir keras, Ares keluar ruangan dengan penampilan sedikit kacau.

"Dimana Agnie?"

"Lady Agnie sudah pergi ke kantornya dari tadi Lord."

"Sial !"

Ares menuju ke ruangannya. Setelah merapikan penampilannya pria itu memanggil Steave.

"Ada apa my Lord?"

"Batalkan semua jadwalku hari ini."

"Baiklah Lord."

Ares pergi menancap gas mobil sport nya menuju kantor Agnia. Pria dengan kaca mata hitam bertengger di hidungnya tidak memperdulikan banyak pasang mata wanita yang melihatnya kagum. Ares masuk ke dalam lift vip, tiba di lantai tempat ruangan direktur berada. Pria itu masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu tak memperdulikan Pedro yang mengejarnya.

Terlihat Agnia sangat akrab berbicara pada pria disampingnya duduk disofa membelakangi pintu bahkan wanita itu menyandarkan kepalanya pada bahu sang pria. Tapi keduanya tidak menyadari kehadiran Ares yang sudah mengepalkan tangannya, apalagi pria itu membelai rambut Agnia mesra.

Pedro tidak mampu lagi mencegah kekacauan ini.

Saat Ares ingin mendekat seketika langkahnya terhenti mendengar ucapan Agnia.
"Aku tidak tau yang ku rasakan cinta atau bukan, yang jelas aku nyaman didekatnya. Aku tau kisah kami rumit, tapi jika aku boleh egois aku ingin menikah dengannya sungguhan bukan hanya untuk melanjutkan drama yang terlanjur kami buat. Jujur hatiku sakit melihat sikapnya yang labil, terkadang dia baik, kadang dia juga perhatian dengan wanita yang dijodohkan dengannya. Aku-"Agnia terisak tidak mampu melanjutkan kalimatnya.

"Sudahlah My Queen, nikmati saja semua drama ini, jika dia ditakdirkan untukmu pasti dia akan menikah denganmu."

"Aku merasa seperti simpanannya Leo, aku tidak lebih dari perempuan tidak tau malu yang hadir di tengah keluarganya."

"Ssst cukup kau terlalu banyak bicara. Nanti aku akan bicara padanya."

Ares tau, dirinya lah yang sedang dibicarakan Agnia. Ares sangat ingin memeluk kekasihnya tapi ini bukan saat yang tepat. Agnia sangat rapuh tapi dia tidak ingin orang lain tau.

Ares memilih pergi meninggalkan ruangan Agnia kemudian menghampiri Pedro.
"Jangan bilang padanya saya datang kemari."

"Baiklah Lord Evgene."

Ares segera meninggalkan kantor Agnia. Pikirannya kacau, apakah dia sejahat itu hingga membuat Agnia menangis?

Seketika Ares mengingat pertanyaan Agnia.

"Jika kau yang membuatku menangis apakah kau akan menghancurkan dirimu sendiri?"

Sementara sesaat setelah Ares menutup pintu ruangan Agnia,

Emerald EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang