38 - Lift

5.2K 196 4
                                    

Sorry telat, baru pulang kerja:')
Happy Reading ya

Sepuluh hari Agnia sudah terlihat pulih, selama ini ia ditemani Felicia dan Zenya. Felicia beralasan Zenya adalah sahabatnya di Rusia, Agnia tak curiga sedikitpun saat Zenya sering berkunjung ke kastil Feliks. Apalagi Agnia merasa sudah sangat akrab dengan Zenya dari pertama bertemu gadis itu di rumah sakit.

Semua berita tentang pertunangan mereka, Ares disembunyikan. Apalagi emerald eyes Agnia hancur saat wanita itu kecelakaan. Agnia berencana membuatnya lagi tapi keadaanya belum memungkinkan apalagi kepalanya masih sering terasa pusing.

Valero dan Kanaya beberapa kali sempat ingin mengunjungi Agnia namun dicegah Feliks. Pria itu takut jika dipaksakan malah akan memperburuk keadaan Agnia. Apalagi Ares, jangan ditanya betapa rindunya pria itu sepuluh hari tak bertemu istrinya. Jika saat koma Ares masih bisa bertemu Agnia walaupun wanita itu tak menyadarinya, setidaknya Ares masih bisa menyalurkan kerinduannya pada istrinya.

Ares masuk ke dalam lift vip perusahaannya, saat tiba dilantai tujuannya lift itu terbuka. Ares yang sibuk dengan smartphone melangkah keluar tak menyadari ada wanita cantik yang masuk ke dalam lift. Hingga keduanya bertabrakan di dalam lift, wanita dengan rok sepaha warna merah dengan belahan dada rendah sangat seksi dibalik kemeja putihnya, hampir saja wanita itu terjatuh jika Ares tak cepat meraih punggungnya.

 Hingga keduanya bertabrakan di dalam lift, wanita dengan rok sepaha warna merah dengan belahan dada rendah sangat seksi dibalik kemeja putihnya, hampir saja wanita itu terjatuh jika Ares tak cepat meraih punggungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata keduanya bertemu, Ares tanpa sadar membelai pipi wanita itu yang sebagian wajahnya tertutup rambut karena menabrak tubuhnya barusan. Ares baru menyadari, wanita yang biasa menyukai rambut panjang bergelombang kini dibiarkan lurus tanpa mengurangi kecantikan dewi Rusia itu.

"Cantik." Ucap Ares pelan.

Wanita itu berdehem, berusaha berdiri melepaskan tangan Ares dari tubuhnya. "Lain kali kalau jalan lihat ke depan." Wanita itu mencibik.

Ares menekan tombol di sampingnya agar lift itu berhenti tanpa pintunya terbuka "Kau tak mengenalku?" Ares menatap wanita itu penuh harap.

Wanita itu mengerutkan dahinya berusaha mengingat, "Memangnya kau siapa? Kita pernah bertemu?"

Raut kecewa terlihat jelas diwajah Ares meskipun berusaha keras ditutupinya dengan ekspresi dingin khasnya. "Aku pemilik perusahaan ini, ada urusan apa kau kesini?"

Agnia mengangguk paham, "Oh kau Lord Evgene?"

Seperti ada ribuan jarum tertancap di dada Ares, mendengar Agnia memanggilnya seformal itu.

"Iya, Queen" Ares melangkah maju mendekati Agnia, wanita itu mundur dengan wajah cemas.

"Kau mengenalku?"

Ares menatap wajah yang dirindukannya, sangat ingin Ares mencium wanita tercintanya ini. Namun harus menahannya sampai saatnya tepat. Ares berdehem. "Perusahaan kita sudah lama bekerja sama." Ares berucap datar.

Emerald EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang