"Bastart!! Apa yang kau lakukan?!"
"Agar kita satu sama." Ares menempelkan bibirnya pada bibir Agnia. "Kau merasakannya sayang? Dia telah menemukan sarangnya." Ares menggesekkan benda pusakanya pada tempat yang seharusnya.
"Aaahhhh." Desahan lolos dibibir cantiknya.
"Mendesahlah untukku sayang." Ares terus memancing gairah Agnia. Wanita itu mempunyai hiperseks sama sepertinya. Sangat mudah mengajak Agnia bercinta, karena Ares tau titik kelemahannya.
Tapi itu hanyalah mimpi Ares, karena sedetik kemudian ia lengah, Agnia mendorongnya dan cepat beranjak mengambil handuknya pergi dari ruangan itu.
"Agnia!!!"
Agnia menatap tajam, seperti ada kobaran api diiris emerald-nya. "Jangan berharap aku mau bercinta denganmu bastart!!"
Agnia menutup pintu ruangan itu kencang.
"Fuck!! Sial!!" Ares memukul air didalam jacuzzi.
_____________________________
Udara di Perth—Australia lebih dingin karena memasuki musim gugur. Agnia tiba di bandara setelah perjalanan sehari penuh dengan private jet nya.
Wanita itu berjalan menunggu mobil yang menjemputnya, pengawalnya memberi tau mobil yang menjemput akan terlambat karena sesuatu hal.
Tapi ada yang aneh, kenapa bandara ini terlihat begitu sepi?
Agnia melirik dua pengawalnya yang berjaga di samping tangga pesawat. Berdiri tegap seperti biasanya. Dengan terpaksa wanita itu harus menunggu di gedung terminal.
Langkah kaki Agnia terhenti saat melihat pria yang dikenalnya. Pria dengan kaos putih polos dilapisi jaket kulit hitam berjalan ke arahnya.
Shit!! Kenapa pria itu lagi? Setelah dua minggu Agnia berusaha menghindar malah bertemu di sini.
"Agnia Awas dibelakangmu!" Ares berteriak sambil melempar benda pipih itu hingga berserakan di aspal, sebuah peluru kecil ikut bedenting didepan kaki Agnia.
Kepala Agnia terasa sakit, wanita itu melihat Ares berlari ke arahnya menangkap tubuh Agnia. Ares mengarahkan senjatanya menembak pria yang berusaha berlari. Dua bodyguard Agnia pun menyerang Ares, namun Leo dan para bodyguard Ares segera melumpuhkan mereka.
"Sial!! Benar dugaanku mereka menyusup sebagai bodyguard Agnia." Ares mencengkram kuat senjatanya, hampir saja istrinya celaka.
Agnia terbangun dikamar bernuansa hitam putih itu. Kepalanya masih terasa sakit, kejadian tadi seperti pernah dialaminya. Tapi kapan?
"Kau sudah sadar?" Ares duduk di sisi ranjang.
Agnia terkejut melihat Ares, bayang-bayang mereka yang hampir bercinta di jacuzzi itu selalu menghantuinya dua minggu ini. Pria itu mendominasi pikiran Agnia, namun ia malah menginginkan hal lebih saat bertemu kembali.
Sial! Pesona pria bangsawan ini begitu kuat, hingga Agnia berkali kali jatuh dalam pelukannya.
"Apa yang terjadi? Siapa pria yang menembakku?" Agnia berusaha duduk.
"Jangan pikirkan mereka, Leo sedang mengurusnya."
"Leo ada disini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Emerald Eyes
ChickLitAgnia Gayatri Purwoko, dokter yang membuat para kaum adam rela berpura-pura sakit, hanya untuk disentuh olehnya. Selalu menjadi pusat perhatian karena parasnya bagai dewi Rusia ditengah kota Jakarta. Tatapan mata emerald-nya membuat siapapun tertund...