🌌(79) The Beautiful Plot Will Not Change

1K 158 171
                                        

Haaiii!! Long time no see, ini aku bawa lanjutannya~ maaf kalo makin gajelas ya gaezz wkwkwk
Btw perhatiin time stamps yaa!! Hehe
Ga ngaruh banyak sih, cuma biar ga bingung ajaa sm waktunya..

Ini masih dalam hari yg sama dgn chapter sebelumnya yaa~ enjooyy!!

===============================
Rumah Han Seungwoo 11.35 PM

Metawin merapatkan coat hitamnya, saat dirasa udara malam jadi lebih menusuk di luar. Pandangan matanya tak luput dari arah gerbang utama rumah mewah milik atasan sang suami. Tiap detik ia selalu memanjatkan doa agar bocah kecil yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri itu cepat pulang.

Diliriknya jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan. Hampir tengah malam, dan Han Dongpyo belum pulang ke rumah. Terakhir Jaehyun meneleponnya dan belum menemukan tanda-tanda akan anak itu, begitu pula Bright yang sudah mencari ke setiap tempat main Dongpyo, namun hasilnya nihil.

"Lo coba telepon temennya, Ta." Pesan Jungkook sebelum lelaki itu ikut pergi menemani Taehyung mencari anak majikan mereka.

Metawin hanya tau satu nama, yaitu Daehwi. Dan anak itu mengaku tidak tau kemana Dongpyo karena mereka berpisah setelah pulang sekolah. Ponselnya pun tidak aktif, mungkin kehabisan daya dan Dongpyo lupa membawa powerbanknya?

Kini harapannya tinggal anak itu pulang sendiri, atau ditemukan oleh Bright, Jaehyun, dan Taehyung secepatnya.

Kreeekkk

Pintu pagar kecil di sebelah gerbang besar itu terbuka. Pintu itu emang jarang dilalui, makanya agak berkarat dan menghasilkan suara yang tidak nyaman ketika dibuka.

Metawin menajamkan pengelihatannya. Tubuhnya terasa lemas saat melihat tubuh kecil yang familiar untuknya.

"Pyo!!" Tanpa ragu, ia menghampiri bocah itu dan mengecek keadaannya.

"Ohhh Ya Tuhaann..." setelah mendapatkan anaknya baik-baik saja, tidak ada luka sedikitpun, Metawin memeluk Dongpyo erat, seakan tidak ada lagi hari esok untuk memeluk anak ini.

"Uncle Meta kenapa di rumah Pyo? Mama sama Papa lagi pergi ya?" Tanyanya. Ya biasanya Byungchan dan Seungwoo kan memang sibuk.

"No, sayang. Papa sama Mama udah nungguin Pyo di dalem. Mereka khawatir kamu belum pulang, nak."

Raut wajah anak itu mendadak berubah khawatir. "Pyo tadi abis nengokin temen Pyo, terus lanjut diajak main sama pacar Pyo. Hp Pyo abis batrenya. Aduh, Uncle.. gimana dong Pyo takut dimarahin Mama. Pyo kira Mama sama Papa gak pulang malem ini."

Metawin mengusap lembut rambut anak itu. "Mama marah karena khawatir sama kamu, kamu juga salah kan gak ada kabar dan jam segini belum pulang? Gapapa, yuk.. uncle Meta temenin.. jangan kabur dari masalah Pyo, apalagi kalo kamu jelas punya salah. Minta maaf ya sama Mama Papa."

Dongpyo mengangguk. Unclenya benar. Ini juga salahnya kan pulang larut malam.

"Bagus kamu ya! Dari mana aja kamu? Jadi gini kelakuan kamu kalo Mama sama Papa gaada di rumah? Gak usah pulang aja sekalian ya kamu Dongpyo!" Nada bicara Byungchan begitu sinis, menyambut kedatangan anak semata wayangnya itu. Dongpyo mengerjap kaget, ini kakinya baru satu langkah masuk ke dalem, tapi Mamanya udah ngomel.

Berbanding terbalik dengan usapan lembut yang Metawin berikan di pundak sempit si bocah. Jujur, Metawin pun ikut kaget, tapi sebelumnya pun ia tidak mengharapkan sambutan ramah dari Byungchan.

"Kamu dari mana sih Pyo? Kalo mau apa-apa tuh kabarin dulu ke Mama atau Papa atau uncle-uncle kamu.. jangan gak ada kabar gini, Pyo." Sambung Seungwoo dengan nada khawatir.

MIKROKOSMOS | PRODUCE X 101 and Others (Sequel From Catch Me If You Can)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang