🌌(42) Hard To Say Goodbye

3.9K 676 219
                                        

Warning!! Mengandung konten bawang!!
Read with your own risk🤧

================================

Seungwoo, Byungchan, Seobin, Midam, Yuvin, Yohan, Kookheon, Hyeop, dan Jinhyuk kini berada di ruang tunggu khusus yang ada di Bandara. Mereka semua berkumpul sesuai dengan permintaan si empunya acara, sekaligus untuk mengantarkan sahabat mereka yang akan pindah ke luar negeri. Juga untuk saling mengucapkan salam perpisahan mereka masing-masing.

Helikopter yang membawa Younjin kini sudah mendarat di Bandara Incheon untuk kemudian dipindah menggunakan pesawat khusus yang akan membawa Seungyoun serta putranya bertolak dari Seoul menuju New York.

"Anak lo yang cewe mana?" Tanya Kookheon bingung karena hanya ada Seungyoun disini. Sedangkan Younjin sedang dicek keadaannya oleh Dokter yang juga akan ikut terbang dengan mereka.

"Beda pesawat Kun, Jinae sama nyokap gue naik penerbangan komersil. Sengaja gue pisah biar dia gak sedih ngeliat kembarannya jadi robot."

Kookheon mengulum senyum. Ia mengerti jika Seungyoun telah menrencanakan hal ini sangat sangat matang. Tentunya dengan memperkirakan hal-hal sekecil itu demi kelancaran kepindahannya menuju kota yang dijuluki dengan sebutan 'The Big Apple' tersebut.

Suasana ruangan yang berisi sepuluh orang dewasa, beserta anak-anak mereka, bisa dibilang ukup lengang. Sepasang mata para orang dewasa itu kini fokus tertuju pada satu orang yang sedang asik mengobrol dengan putranya. Entah apa yang kedua lelaki beda usia itu obrolkan, mereka cukup tau diri untuk tidak mengganggu quality time singkat yang dimiliki Seungyoun dan Dohyon malam itu.

Senyuman miris juga tak lupa menghiasi bibir mereka saat Dohyon tertawa keras karena kegelian wajah dan perutnya menjadi sasaran ciuman Seungyoun.

Keduanya tertawa lepas.

Mungkin tawa mereka bisa membuat hati siapa saja yang melihat menjadi gemas. Tapi tidak bagi kesembilan orang dewasa di ruangan ini. Tawa keduanya bagaikan tetesan asam di permukaan luka yang masih basah.

Perih.

"Permisi Tuan Cho, pesawat pribadi anda akan take off 30 menit lagi." Ujar seorang awak pesawat.

Seungyoun mengangguk mengiyakan. Ah. Ini saatnya ia berpisah dengan mereka yang sudah menemaninya lebih dari separuh umurnya.

Perlahan Seungyoun menghampiri satu persatu sahabatnya. Sambil masih menggendong Dohyon, ia menuju pada pasangan sahabatnya yang pertama.

Seungwoo dan Byungchan.

"Hiks.. huhuuu.." Byungchan sudah tidak sanggup menahan tangis melihat Seungyoun yang berjalan mendekat ke arahnya.

Dongpyo yang berada di gendongan Seungwoo, langsung menatap Mamanya bingung. Bayi itu ikut melengkungkan bibirnya ke bawah. Seakan mengerti perasaan sang Mama.

"Chan? Sayang?" Seungwoo mencoba memeluk tubuh Byungchan walaupun agak sulit karena ada Dongpyo di tangan kanannya.

"Mama.."

"Chan it's okay.." Seungyoun menghampiri Byungchan yang menenggelamkan wajahnya di bahu Seungwoo. Lelaki itu ikut mengusap punggung Byungchan agar sahabatnya berhenti menangis.

Tapi tangisan Byungchan justru semakin pilu.

"Chan.. Chan.. ini bini gua ikutan mewek Chan.." Ucap Seobin yang sudah digelayuti Midam yang ikut menangis.

"Yohan, kalo mau nangis jangan ditahan." Bisik Yuvin tepat di telinga Yohan yang matanya fokus pada Seungyoun yang sedang menenangkan Byungchan.

Yohan menggeleng. "Susah Vin, aku sama kamu sama-sama gendong anak.. hiks.."

MIKROKOSMOS | PRODUCE X 101 and Others (Sequel From Catch Me If You Can)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang