Cuaca siang ini mendung, seakan langit pun ikut berduka atas jiwa yang harus kembali kepada Sang Pemilik Semesta. Semua orang sudah berkumpul di tempat ini, untuk mengikuti upacara pemakaman tuan Bang juga putra semata wayang mereka.Pemakaman berlangsung sangat tertutup. Hanya diikuti oleh pihak keluarga--yaitu Sohee sendiri, pihak kepolisian, juga tentunya Yuvin dan kawan-kawan.
Sohee bergeming ditempatnya, dengan tangan yang diborgol, juga tak luput didampingi pihak kepolisian Seoul. Iya, kemarin hukuman untuknya langsung diproses. Selain karena bantuan Seobin, dengan banyaknya kesalahan dan pelanggaran yang ia buat, maka tidak sulit bagi kepolisian menangkapnya--ditambah banyak bukti yang juga mereka temukan.
Tentu, hukuman penggelapan dana di agensi milik Tuan Bang pun semuanya dilimpahkan pada Sohee--sebagai satu-satunya keluarga dari Tuan Bang sendiri.
Entah apa yang ada di dalam benak Sohee saat ini. Tetapi wanita dengan balutan hanbok hitam itu sama sekali tidak menangis ketika peti yang berisi jasad suami dan anaknya diturunkan ke dalam tanah.
Berbanding terbalik dengan Yunseong yang justru berteriak histeris saat melihat pemandangan itu di depannya.
"Kak.." Tubuh Yunseong yang meringsek maju segera ditahan oleh Yuvin dan Kookheon agar tidak mendekat. Namun tangisan anak lelaki itu semakin menjadi--
Yunseong jatuh terduduk di atas tanah lembab yang membuat noda di celana hitamnya. Mengais-ngais tanah di sekitarnya agar mereka tidak menutup peti kayu yang berisi tubuh kekasihnya.
"Jangan ditutup!!" Pintanya pilu saat gumpalan tanah perlahan-lahan mulai menutup peti itu.
Yuvin berjongkok untuk menenangkan putranya yang tak henti menangis.
"Ikhlasin Kak.." Bisiknya hati-hati sambil mengusap punggung anaknya yang bergetar karena buncahan emosi yang tak bisa dibendung.
Melihat temannya menangis, Donghyun yang juga hadir dalam upacara pemakaman hari ini pun berjongkok dan ikut memeluk tubuh Yunseong dari samping.
"Dia udah bahagia sekarang, dia udah gak sakit lagi, Seong.." Bisik Donghyun.
"Engga, dia gaboleh pergi.." Balas Yunseong lirih.
Donghyun yang takut menyakiti perasaan temannya, akhirnya memutuskan untuk tidak bicara lagi. Hanya pelukan dan tepukan kecil menenangkan pada punggung Yunseong yang bisa ia berikan.
"Chrys.." Hyunsuk mendekati Donghyun yang tidak beranjak pergi sedikitpun dari samping Yunseong--bahkan sampai tanah itu penuh menutupi liang lahat.
Sulung Yoon mendongak. "Ya Bang?"
"Bawa Yunseong sama yang lainnya ke lokasi yang udah gue share ke grup chat."
Bingung dengan perubahan rencana yang terlalu tiba-tiba, Donghyun mengisyaratkan yang lebih tua untuk ikut berjongkok di sampingnya juga karena ia susah berdiri.
"Kemana dan mau ngapain? Bukannya tugas gue mastiin keamanan keluarga Papi pas balik ke rumahnya?" Tanya Donghyun bingung.
Hyunsuk melirik sekilas pada Sohee yang menatap kosong ke arah pusara milik suami dan anaknya.
Tuan Bang yang berdiri di samping wanita itu terlihat begitu sedih. Selain harus meninggalkan istrinya, jiwa Tuan Bang juga dijadikan pengganti karena Yedam berhasil ia lindungi. Sebab Hyunsuk melihat makhluk yang menjemput lelaki itu--juga beberapa lainnya yang ada di belakang Sohee.
"Bang??" Donghyun memanggil Hyunsuk lagi.
"Eh? Sorry.."
"Lo ngeliat apa?" Donghyun mengikuti arah pandang Hyunsuk--dan ia merasa agak ngeri ketika sadar pandangan Hyunsuk tertuju pada Sohee.
![](https://img.wattpad.com/cover/208006101-288-k780040.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKROKOSMOS | PRODUCE X 101 and Others (Sequel From Catch Me If You Can)
Fanfiction[On going] ➡️ very very slow update🙏🏻 (Update suka-suka lilo, jd plis jgn ditungguin😅) Sequel from "Catch Me If You Can" "Kini mereka tidak hanya memiliki dunia, namun alam semesta." WARNING!!!!⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ This story contain bxb, mpreg con...