🌌(36) Let Me Go

3.9K 704 621
                                    


"Mohon maaf Tuan Cho, ini berat. Sangat berat. Sebenarnya sangat sulit untuk kami tenaga medis menyelamatkan putra anda. Saya mohon maaf, Tuan Cho.."

Nafas dan detak jantung Seungyoun seakan berhenti sejenak saat seorang Dokter yang menangani putra sulungnya, mengatakan kondisi Younjin saat ini. Rasanya hati Seungyoun hancur, sangat hancur, ketika mendengar kenyataan jika putranya itu koma.

"Ini juga disebabkan karena adanya sel kanker di bagian otak kecilnya, Tuan."

Hah?

Kanker?

Seakan belum habis Cho Seungyoun ditampar kenyataan hari ini. Ia bahkan tidak tau jika putranya itu mengidap kanker. Karena Younjin tidak pernah mengeluh sakit kepala, atau muntah selama ini--diluar jika ia demam. Younjin bahkan termasuk anak yang cerdas. Tapi kenapa? Kenapa bisa ia tidak tau Younjin-nya mengidap penyakit separah itu?

"Nggak mungkin, Dokter. Anak saya sehat. Younjin juga anak yang aktif. Gak mungkin anak saya sakit kanker, Dok!!"

Dokter itu menghela nafas. Ia membuka hasil CT-scan milik Younjin dan mencoba menjelaskan hasilnya pada Seungyoun.

"Saya juga kaget saat menemukan pertumbuhan jaringan yang abnormal di dalam kepala putra anda, Tuan. Harusnya, dengan keadaan kanker separah itu Younjin sudah tidak bisa berjalan, berbicara, dan bergerak sebagaimana mestinya. Tapi putra anda masih begitu sehat, dimana kasus seperti ini jarang terjadi, Tuan."

Seungyoun mengusap wajahnya frustrasi. "Tolong lakukan apapun untuk menyelamatkan putra saya, Dok. Berapapun akan saya bayar, berikan Younjin perawatan terbaik yang bisa anda dan rumah sakit ini lakukan. Tolong selamatkan putra saya."

Dokter itu mengangguk. "Kami akan mencoba semaksimal mungkin, Tuan. Tapi saya harap, anda juga bersiap dengan kemungkinan terburuk yang akan terjadi."

"Memangnya berapa presentase anak saya bisa bertahan hidup, Dok?"

Dokter di hadapannya menatap Seungyoun iba. Tapi tentu saja, ia harus mengatakan yang sebenarnya pada pasien.

"Maaf Tuan Cho, tapi saya harus mengatakan yang sebenarnya pada anda." Dokter itu menarik nafas panjang, sebelum satu tarikan nafasnya membuat Seungyoun seperti kehilangan kekuatan untuk sekedar duduk di hadapan Dokter Spesialis yang menangani putranya.

"Presentase putra anda untuk bertahan hidup hanya di bawah satu persen, Tuan."

================================

Ini mimpi. Seungyoun berharap ini hanyalah satu dari beberapa mimpi buruknya. Seungyoun harap ketika terbangun nanti ia masih bisa melihat putranya yang baru bangun tidur, lalu memintanya untuk digendong sebentar, sebelum ia bergantian membangunkan Jinae dan Dohyon. Karena Younjin tau, jika kedua adiknya sudah dibangunkan maka ia tidak bisa meminta hal itu pada Seungyoun, sebagai anak sulung Younjin harus mengalah.

Seungyoun harap ketika terbangun nanti ia masih bisa melihat Younjin berlarian bersama Jinae di lorong-lorong rumah. Berebut mainan dengan kembarannya--yang berakhir Younjin mengalah lagi--atau sekedar membantu orangtuanya untuk menjaga Jinae dan Dohyon.

Usianya baru genap 6 tahun beberapa minggu yang lalu. Tapi Younjin adalah anak yang dewasa. Anak itu mengerti bagaimana memerankan peran sebagai anak sulung dalam keluarga Cho. Padahal Seungyoun maupun Sejin tidak pernah membebankan peran itu pada Younjin. Younjinlah yang menawarkan diri, Younjinlah yang mengalah, Younjinlah yang begitu lembut dan perhatian pada kedua adiknya. Juga pada Sejin, ibunya.

Karena Younjin memang 101% mewarisi sifat Seungyoun seutuhnya.

"Seungyoun!!!"

Sosok yang lebih kecil darinya mendekat. Penampilannya tidak kalah kacau dari Seungyoun. Wajah rupawan itu basah, pucuk hidungnya memerah.

MIKROKOSMOS | PRODUCE X 101 and Others (Sequel From Catch Me If You Can)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang