🌌(2) Bedrest

7.6K 865 183
                                    


"Uchaaaaaaannnn!!!!"

Rusuh. Kamar rawat Byungchan mendadak rusuh karena kedatangan rombongan sahabat-sahabatnya yang memang berniat menjenguk dia dan anaknya.

Dongpyo baru saja selesai menyusu, kedua mata bayi mungil itu sudah hampir terpejam, namun kembali terbuka karena suara berisik dari para sahabat orangtuanya. Bahkan tubuh kecilnya juga tersentak kaget karena suara orang-orang dewasa itu.

"Pyo kaget ya Sayang, hmm? Iya? Maaf ya nak?" Tanya Byungchan lembut sambil mengusap pelan dada bayinya. Yang dibalas dengan tatapan polos dari kedua mata yang persis dengan matanya.

Seungwoo yang juga melihat anaknya kaget, langsung menghampiri dan menegur teman-teman bar-barnya. "Heh! Anak gue kaget nih ya bapak-bapak ibu-ibu.. mon maap."

"Eh sorry Woo sorry!" Kata Kookheon sambil menyerahkan bingkisan pada Seungwoo. "Ini ada titipan dari Yuvin Yohan. Maaf katanya gak bisa jengukin Uchan sama anak lo langsung." Lanjutnya.

Seungwoo menerima bingkisan tersebut. "Iya gapapa Kun. Yuvin juga udah nelepon gue sih tadi."

"Mau liat dong anak lo mana??" Tanya Midam.

Seungwoo sekilas menunjuk anak dan istrinya menggunakan dagu. "Tuh abis nyusu dia. Mau tidur gajadi kan gara-gara lo semua berisik."

Mereka pun segera menghampiri Byungchan yang sedang duduk di ranjang menggendong Dongpyo.

"Sumpah ini anak mirip banget sama Byungchan." Kata Sejin takjub.

Byungchan terkekeh gemas karena Dongpyo mengerutkan dahinya bingung. Mungkin anaknya itu heran dengan suara berisik yang mengusik dunianya yang semula tenang.

"Gapapa Pyo, itu temen-temen jahanam Mama. Pyo gausah kaget, emang spesiesnya gitu semua mereka." Ucapnya lembut sambil mengusap kening sang bayi dengan ibu jarinya.

"Yaampun Chan, anak masih kecil udah diajarin sambat aja." Kata Seungyoun.

Byungchan mendelik kesal. "Ya lagian lo semua bar-bar banget. Untung anak gue gak auto sawan."

"Kak Uchan, nama dedeknya siapa?" Tanya Hyeop mecoba mengalihkan perdebatan. Atau nantinya mereka akan baku hantam saat ini juga.

"Han Dongpyo."

"Lah gue kira Han Akonda. Gajadi Woo?"

"Bodo amat Yoon Seobin!!!"

Dongpyo sudah beberapa kali pindah dari gendongan yang satu ke gendongan yang lain. Hebatnya anak itu tidak rewel atau menangis. Justru terlihat begitu tenang. Sesekali Byungchan akan bercerita tentang pengalaman melahirkannya, yang disambut antusias oleh Midam dan Hyeop.

"Sakit banget emang ya Kak?" Tanya Hyeop sambil bergidik ngeri. Kontraksi palsu yang dialaminya sejak memasuki usia kandungan 6 bulan saja, sudah membuat Hyeop menangis. Apalagi yang lebih parah daripada itu.

"Yaa gitu Dek, nanti kamu ngerasain sendiri. Tapi sakitnya ilang kok pas ngedenger dia nangis. Kaya plong aja gitu.." Jelas Byungchan. Yang diangguki semangat oleh Sejin.

"Iyaa, tenang aja Hyeop. Sakitnya nikmat kok, serius."

"Oiya Kak? Mirip-mirip kaya pas enaena dong ya?" Tanyanya polos.

Mendengar jawaban Hyeop, Midam refleks menepuk jidatnya. "Astagaa, si Kukon ini anak balita posyandu pake acara dihamilin segala dah."

"Untung kakak ipar gue gak ikut. Bisa makin kacau ini semua." Celetuk Sejin.

Sadar akan absennya Wooseok dan Jinhyuk, Byungchan pun bertanya. "Loh iya, mereka berdua emang kemana Jin?"

Sejin menghela nafas. "Wooseok harus bedrest. Kemarin perdarahan gitu. Mana ngerengek mulu ke Jinhyuk. Kasian gue liatnya.. Kaya ngeliat anak gue lagi demam. Jinhyuk juga takutnya Wooseok masuk ke littlespace dan makin ngebahayain kandungannya." Jelas Sejin.

MIKROKOSMOS | PRODUCE X 101 and Others (Sequel From Catch Me If You Can)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang