🌌(14) Taking Care for the Babies, Not Making A Baby

6.1K 787 128
                                    


Pagi-pagi sekali Yohan sudah dipusingkan oleh keadaan di mana dirinya harus mengambil data untuk kelangsungan tesisnya, namun ia tidak mungkin mengajak anak-anaknya dan dengan berat hati harus meninggalkan mereka di rumah. Suaminya sedang berada di Taipei sejak kemarin, lusa baru Yuvin pulang. Mami dan Papinya juga sedang berkunjung ke rumah Neneknya di Ulsan. Di rumah hanya ada dirinya, Minkyu dan Hyungjun. Yohan tentunya tidak mau kena serangan jantung jika menitipkan dua bayinya dengan adik-adiknya lagi. Karena separah-parahnya Seungwoo dan Seobin, kedua adiknya itu lebih tidak bisa dipercaya untuk menjaga anak-anaknya.

Apa ia minta tolong pada Sejin saja ya?

Yohan langsung menggelengkan kepalanya. Tidak. Tidak. Sejin pasti sudah kerepotan dengan Younjin, Jinae, Dohyon--serta Wooshin. Apalagi Jinhyuk dan Seungyoun juga sedang mengerjakan proyek yang sama bersama suaminya. Dan Yohan tidak sekejam itu menitipkan kembar pada Sejin. Bisa-bisa Sejin terkena hipertensi menjaga enam bayi sekaligus--tujuh bersama Jinwoo.

Byungchan?

Dia sedang liburan bersama Seungwoo dan Dongpyo ke Jerman, sekaligus menjenguk Papa Han yang memang belum sempat bertemu dengan cucu laki-laki pertamanya.

Hyeop?

Berdasarkan update-an instagramnya, si mungil Mini sedang sakit. Dan Yohan tidak mau menambah repot Hyeop untuk meminta bantuan menjaga anak kembarnya.

Wooseok?

Yah jangan ditanya, Jinwoo saja lebih banyak diurus oleh Jinhyuk. Tugas Wooseok sepertinya hanya untuk menyusui Jinwoo dan jadi teman duet Jinwoo saat bayi lucu itu menangis.

Midam?

Ah iya. Midam.

Yohan segera mengambil ponselnya, lalu menelepon sahabatnya itu. Di dering keenam, barulah teleponnya diangkat.

"Halo Dam? Lagi dima--"

"Bentar Han bentar."

Dahi Yohan mengernyit bingung. Itu bukan suara Midam, melainkan suara Seobin. Terdengar suara grasak-grusuk serta suara berisik di sana, tidak lama disusul dengan tangisan Donghyun.

"Bin, lo gapapa??" Tanya Yohan khawatir.

"Ya gatau!! Kamu sih kan--hoeekk.."

Yohan mematung. Itu tadi suara Midam. Tapi kenapa--terdengar seperti ia muntah-muntah?

"Seobin!! Itu Midam kenapa gak??" Bentak Yohan.

"Gue gapapa Han, cuma--hoeekk hoeekk.."

Oh. Sepertinya Seobin me-loudspeaker panggilan mereka sehingga Midam bisa menjawabnya.

"Lo beneran gapapa, Dam?"

"Gapapa. Seobin, ambilin testpack coba di lemari."

Hah?

"Lo ada perlu apa Han?" Tanya Midam lirih.

Terdengar suara Seobin dari kejauhan. "Dimana Yank? Gaada!"

"Di laci paling bawah!!"

"Gak jadi deh Dam, kayanya lo sama Seobin lagi repot. Ngomong-ngomong lo hamil lagi?"

"Gatau, tapi perut sama badan gue gaenak banget dari kemaren. Doain aja cuma masuk angin, Han. Sumpah gue belum mau ngasih Donghyun adek."

Yohan menghela nafasnya. "Ya lagian lo kalo maen pake pengaman, Dam. Kasian Donghyun masih kecil banget. Btw cepet sembuh Damdam!!" Sambungan telepon ditutup, Yohan kembali berfikir. Pada siapa ia akan menitipkan anak-anaknya?

MIKROKOSMOS | PRODUCE X 101 and Others (Sequel From Catch Me If You Can)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang